Teknik Pembunuhan Mahasiswa di Bogor

Teknik Pembunuhan Mahasiswa di Bogor

Ilustrasi pembunuhan.--

Motif pembunuhan kian sepele saja. Leo, 20, mahasiswa Bogor, beriklan di Facebook, menggadaikan motor Yamaha Aerox Rp 8 juta. Tempo bayar seminggu. Ditanggapi Muhammad Rafli, 23, mahasiswa Bogor juga. Terus, Leo dan motornya mendatangi rumah Rafli. Pembayaran transfer via mesin ATM. Setelah dibayar, Leo membunuh Rafli. Motornya diambil lagi.

PERAMPOKAN disertai pembunuhan berencana, dugaan kasus tersebut. Targetnya Rp 8 juta. Modus dibikin agak berliku, tapi sederhana. Polisi pun gampang melacak. Tak sampai 24 jam, Leo dibekuk polisi di rumahnya, di Jalan Mesjid Gempol Nomor 33, Cileungsi, Bogor.

Kasatreskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara kepada wartawan, Kamis, 21 November 2024, mengatakan, pelaku dan korban kenal melalui Facebook (FB). Pelaku posting iklan di grup FB Gadai Mobil atau Motor Amanah, Sentul Bogor. ”Lalu, korban tertarik tawaran gadai motor pelaku,” katanya.

BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh

BACA JUGA:Investigasi di Pembunuhan Bos Perabot

Leo dan Rafli kemudian chat melalui messenger FB, dilanjut chat WA. Mereka negosiasi. Akhirnya sepakat. Leo mengatakan, ia akan mendatangi rumah Rafli bersama motor dan STNK-nya. 

Minggu, 17 November 2024, Leo bersama motornya tiba di rumah Rafli di Kampung Karet, Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, Bogor, Jabar, sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian, Rafli minta BPKB motor itu. Leo mengelak karena sesuai kesepakatan di WA, cuma motor dan STNK yang digadai.

Akhirnya mereka deal. Rafli membayar kontan Rp 4 juta, sisanya transfer via mesin ATM. Setelah mereka ngobrol, sekitar pukul 20.15 WIB, mereka berangkat menuju mesin ATM di Alfamidi Bojonggede. Tidak jauh dari rumah Rafli. Mereka berangkat naik motor gadai itu.

BACA JUGA:Kunci Inggris di Pembunuhan Vina

BACA JUGA:Pembunuhan Antara Benci dan Kepepet

Seusai transfer –inilah awal kejahatan– Leo minta tolong diantarkan ke rumah saudaranya di Dramaga. Lokasi itu bertolak belakang dengan arah Rafli pulang. Namun, Rafli mau mengantar Leo pakai motor itu juga. Rafli yang nyetir.

Sampai di wilayah Dramaga, Leo mengaku lupa alamat saudaranya. Mereka putar-putar di sana. Di kawasan sepi lalu lintas. Kian malam, wilayah itu makin sepi.

AKP Teguh: ”Berdasar pengakuan tersangka, ia akan mengeksekusi korban di wilayah sepi itu. Tapi, ia masih ragu. Kemudian, tersangka mengarahkan korban menuju arah Desa Cibunian. Korban pun menurut.”

BACA JUGA:CCTV Ungkap Pembunuhan Mahasiswi Universitas Negeri Malang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: