Dikukuhkan Jadi Guru Besar UGM, Prof Sarjiya Minta Maaf ke Adik Harus Putus Sekolah Demi Dirinya

Dikukuhkan Jadi Guru Besar UGM, Prof Sarjiya Minta Maaf ke Adik Harus Putus Sekolah Demi Dirinya

Pengukuhan Guru Besar, Prof Sarjiya di ruang Balai Senat UGM, Kamis, 1 Februari 2024-Dok Humas UGM-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pengukuhan Prof Sarjiya sebagai Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja diwarnai isak tangis. Pada orasi pidato pengukuhan belum lama ini, Prof Sarjiya meminta maaf kepada adiknya, Suparsih.

“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA. Meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik," ujarnya, sesekali terisak.

"Karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kami berdua secara bersamaan. Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” lanjutnya.

BACA JUGA:Film Yang (Tak Pernah) Hilang Kembalikan Ingatan tentang Dua Aktivis Unair yang Diculik pada 1998

Prof Sarjiya anak keempat dari lima bersaudara. Pria kelahiran Kulon Progo Yogyakarta ini terlahir dari keluarga dengan ekonomi tak mampu. Bagi keluarganya, mengenyam pendidikan di perguruan tinggi sangat berat. 


Pengukuhan Guru Besar, Prof Sarjiya diwarnai isak tangis haru di ruang Balai Senat UGM, Kamis, 1 Februari 2024-Dok Humas UGM-HARIAN DISWAY

Almarhum ayahnya, Pujidiyono, bekerja sebagai buruh tobong labor atau pengerajin gamping. Sedangkan sang ibu, Sumirah, pedagang gula Jawa keliling yang menyusuri jalanan di kota Yogya setiap harinya.

Orang tua Prof Sarjiya tidak pernah mengenyam bangku sekolah. Mereka tidak bisa baca dan tulis. Namun, keduanya tetap gigih menyekolahkan Prof Sarjiya dengan mengorbankan pendidikan adik perempuannya.

"Bapak dan ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengizinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” ujar pria 51 tahun ini.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dosen Ilmu Filsafat Wayang dan Etika UGM Iva Ariani Yu Shi Tui Yi

Selesai berpidato, Prof Sarjiya langsung mendatangi sang ibu yang turut hadir dalam acara tersebut. Prof Sarjiya datang, bersujud dan memeluk ibunya dengan erat. Lalu, Prof Sarjiya menyalami empat saudari perempuannya.

“Maturnuwun, bu,” ujarnya terbata-bata.

Prof Sarjiya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengkol Kulon Progo Yogyakarta pada 1987. Dilanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Brosot pada 1990.

Prof Sarjiya kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah di SMAN 1 Teladan Kota Yogya pada 1993 dan melanjutkan kuliah di S-1 Teknik Elektro UGM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: