Menohok! Cak Imin Cap Sekjen NU Makelar, Gus Ipul: Saya Gak Paham!
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (kanan) saat rapat pengurus PBNU. Gus Ipul sebut pengikut Rais A’am PBNU dan Ketua Umum PBNU mendukung Prabowo-Gibran, ucapnya pada Selasa, 23 Januari 2024. -LTN PBNU-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul buka suara, usai dicap oleh cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar sebagai makelar.
"Saya nggak tahu maksudnya apa makelar itu. Saya bingung juga dimaksud makelar," ucap Gus Ipul ditemui di Gedung Negara Grahadi pada Senin, 19 Februari 2024.
Gus Ipul menduga makelar itu sama seperti konsultan. "Kongkonae wong sing kesulitan (suruhan orang yang kesulitan, red)," tambahnya.
Wali Kota Pasuruan tersebut kemudian meminta Cak Imin, sapaan karib Muhaimin untuk memahami pernyataannya baik-baik.
"Lihat pernyataan saya baik-baik. Kelihatan bisa dibaca, bisa diikuti, dan silahkan kalau misalnya dipertimbangkan. Kalau nggak ya gak papa, begitu saja," tandasnya.
BACA JUGA:PBNU Sebut PKB Salah Langkah Dalam Pilpres 2024: Kami Tidak Pernah Memusuhi PKB
BACA JUGA:Imin, Khofifah, dan Ipul
Ketua Umum Partai PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespons pernyataan Gus Ipul yang menyebut PKB salah jalan di pemilu 2024.-Disway.id/Anisha Aprilia-
Diketahui, Cak Imin sebagai ketua umum PKB memberikan respon menohok di akun X pribadinya, usai PBNU menilai PKB salah langkah dan membuat bingung para ulama, kyai, dan warga Nahdlatul Ulama (NU).
"Selamat pagi para pejuang Perubahan, Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya saipul. Mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar" tulis Cak Imin di akun X miliknya pada Senin, 19 Februari 2024.
BACA JUGA:Sekjen PBNU Himbau PKB Kembali ke Jalan Yang Benar: Membingungkan Kiai dan Warga NU
BACA JUGA:Ketua PBNU Imbau Masyarakat Jangan Golput: Pemilu Jadi Cerminan Indonesia di Mata Dunia
Sementara sehari sebelumnya, Minggu, 18 Februari 2024, Gus Ipul menyatakan PKB yang mengklaim sebagai partainya warga NU harus kembali ke jalan yang benar, sesuai marwah Nahdlatul Ulama.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut kemudian meminta PKB untuk sepakat dan menerima hasil quick count Pilpres 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: