Harga Bahan Pokok Naik, Indikasi Demand Tinggi Jelang Pemilu

Harga Bahan Pokok Naik, Indikasi Demand Tinggi Jelang Pemilu

Harga bahan pokok termasuk beras di Surabaya di atas HET. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Harga kebutuhan pokok di Surabaya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Salah satu faktor penyebab ialah permintaan yang tinggi sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

BACA JUGA: Harga Komoditas Bahan Pokok Surabaya di Atas HET, Beras Makin Mahal!

Metode bagi-bagi bahan pokok dan sembako oleh calon anggota legislatif (caleg) untuk menarik atensi masyarakat bukan hal baru. Tidak dipungkiri, praktik bagi sembako terjadi.

"Awalnya menjelang election (Pemilu, Red), ada beberapa yang borong," ujar Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Ciputra Surabaya Dr Erlina Dwi Ratna Sari, Rabu, 21 Februari 2024.

Permintaan yang tinggi mengakibatkan stok bahan baku menipis. Alhasil, terjadi kenaikan harga. Pemilu, dalam hal ini termasuk sebuah  acara khusus yang diselenggarakan lima tahun sekali. "Ibarat Lebaran, sembako naik karena permintaan banyak. Election juga sama. Ada oknum," ujarnya.

BACA JUGA: Persiapkan Ramadan, Pemerintah Pastikan Ketersediaan Beras Tercukupi

Hal yang tak kalah penting ialah adanya kebocoran penjualan ke luar daerah. Apalagi, daerah Jawa Timur merupakan gudangnya pertanian dan penghasil komoditas bahan pokok.

Atas kondisi ini, Erlina meminta agar Pemerintah Kota Surabaya melakukan pengawasan secara ketat. Apalagi menjelan puasa Ramadan, permintaan terhadap kebutuhan pokok bakal terus meningkat. "Segera diantisipasi. Bulan depan sudah puasa," ujarnya.

Oknum tengkulak tidak bertanggung jawab diindikasikan juga sudah memainkan stok dan harga di pasaran. Maka pemerintah perlu melakukan pengawasan secara ketat melalui tim gabungan.

BACA JUGA: Usai Pemilu, Disperindag Jatim Akan Gelontorkan 34 Juta Kilogram Beras

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan sejumlah langkah dirumuskan untuk pengendalian harga bahan pokok. Di antaranya, monitoring harga di pasar setiap hari. Selain itu bekerjasama dengan daerah penghasil bahan pangan.

"Kami juga membuat kios TPID untuk menjual beras sesuai HET serta melakukan operasi pasar. Kami juga melakukan gerakan pasar murah dan melakukan gerakan tanam bersama untuk tanaman cepat panen," jelasnya. (Wulan Yanuarwati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: