Menteri AHY dan Pergeseran Bandul Politik

Menteri AHY dan Pergeseran Bandul Politik

Prosesi Pelantikan AHY Menjadi Menteri ATR--Instagram Presiden Jokowi

SBY mengaku tidak ada masalah dengan Presiden Jokowi, tapi ada hambatan yang bisa publik tafsirkan  sendiri. Reaksi SBY saat itu menjawab Staf Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin yang meminta SBY kulonuwun ke Presiden Jokowi.

SBY tidak menyebut nama siapa yang menjadi penghambat, tapi sudah menjadi rahasia umum bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan SBY saling menjaga jarak. 

BACA JUGA: Resmi! Jokowi Lantik Hadi Tjahjono Jadi Menko Polhukam, AHY Menteri ATR/BPN

Di sisa kekuasaan sepuluh tahun, yang tinggal hitungan bulan, barulah Jokowi bisa berkoalisi dengan SBY. Itu setelah Jokowi berpisah jalan dengan Megawati dalam dukungan calon presiden.

Pengangkatan AHY bisa dimaknai sebagai pesan Jokowi untuk gambaran peta politik mendatang. 

Jokowi yang kembali memenangkan Pilpres 2024 dengan pasangan calon Prabowo-Gibran sudah memberikan isyarat akan adanya trio elite baru di pemerintahan mendatang. Yakni, Presiden Prabowo yang akan didukung dua mantan presiden, Jokowi dan SBY.

BACA JUGA: SBY Tak Hadiri Pelantikan AHY Jadi Menteri ATR di Kabinet Jokowi

Trio itu akan menggeser trio sebelumnya, yakni Presiden Jokowi yang didukung mantan Presiden Megawati dan mantan Wapres Jusuf Kalla. JK sekarang juga berpisah jalan dengan Jokowi karena mendukung capres Anies Baswedan.

Indikasi penguatan trio itu bisa dilihat dari sikap Prabowo yang sangat dekat  dengan SBY. Setelah dinyatakan menang oleh quick count, Prabowo langsung sowan ke SBY. Begitu juga dengan AHY. Setelah mendapat kabar menjadi menteri –sebelum dilantik–  ia terlebih dahulu sowan ke Prabowo.

Perubahan formasi elite kekuasaan tersebut tentu akan memengaruhi panggung politik. Megawati dan PDIP pun bakal makin mantap memilih jalan oposisi. 

BACA JUGA: Demokrat Nyatakan Kesiapan AHY Jadi Menteri ATR

BACA JUGA: Jokowi Bagi Kue untuk AHY, Gantikan Posisi Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR

Sebab, di dunia politik tak pernah ada kawan sejati. Lawan hari ini pun bisa  menjadi koalisimu nanti. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: