Rektor Universitas Pancasila Dipolisikan Karyawati
ILUSTRASI rektor Universitas Pancasila dipolisikan karyawati.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Amanda: ”Tiba-tiba tangan kanan Pak Profesor itu meremas payudara RZ. Lalu, menurut pengakuan RZ, dia langsung kabur keluar ruangan.”
Menurut Amanda, peristiwa itu sudah dilaporkan RZ ke pihak yayasan. Namun, sampai berbulan-bulan tidak ada tanggapan. Akhirnya lapor ke Polda Metro Jaya. ”Saksi yang sudah diperiksa di Polda Metro Jaya ada empat orang,” ujar Amanda.
Amanda: ”Kejadian serupa dialami DF, karyawati honorer Universitas Pancasila. Terduga pelakunya sama, Pak Rektor juga. DF juga sudah melapor ke pihak yayasan, tapi tidak ditanggapi. Kemudian, DF mengundurkan diri dari pekerjaan di sana.”
BACA JUGA: Gedung Pancasila Disiapkan Menjadi Lokasi Wisata Heritage Kota Pasuruan
Setelah ini heboh, wartawan konfirmasi ke pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP). Dihubungi wartawan Minggu, 25 Februari 2024, Sekretaris YPPUP Yoga Satrio menyatakan prihatin atas laporan polisi itu.
Yoga: ”Yayasan tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah, percaya bahwa kepolisian akan bekerja secara profesional sesuai tupoksinya. Masa tugas Pak Rektor akan berakhir 14 Maret 2024 sebagai rektor. Yayasan dalam waktu dekat juga akan mengambil keputusan berkaitan dengan kasus tersebut dan status rektor.”
Jadi, setelah kasus ini heboh ke publik, pihak YPPUP masih akan mengambil keputusan atas kasus tersebut.
BACA JUGA: Rektor UNESA Dinobatkan Tokoh Peduli Olahraga
Sebaliknya, Raden Nanda Setiawan, kuasa hukum rektor UP dalam keterangan pers Minggu, 25 Februari 2024, menyatakan, ”Kami pastikan peristiwa yang dilaporkan tersebut tidak benar dan tidak pernah terjadi. Dan, laporan atas suatu peristiwa fiktif akan ada konsekuensi hukumnya.”
Betapa pun, pihak Polda Metro Jaya dalam proses menyelidiki. Kita tunggu saja hasil penyelidikannya.
Ironisnya, Rektor Edie belum lama membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) di Universitas Pancasila. Seperti diketahui, Kemendikbudristek memerintah semua perguruan tinggi membentuk Satgas PPKS tiga tahun lalu.
Jumat, 15 Desember 2023, Rektor Edie kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 27 Maret 1951, itu melantik sebelas pengurus PPKS UP. Dikutip dari Antara, saat pelantikan tersebut, Edie pidato begini:
”Pembentukan Satgas PPKS ini adalah salah satu upaya UP dalam melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.”
Dilanjut: ”Satgas PPKS dapat melakukan investigasi dengan melakukan penyelidikan dan investigasi terhadap laporan pelecehan seksual di lingkungan kampus, untuk mengumpulkan bukti dan menegakkan hukum, memberikan dukungan kepada korban pelecehan seksual.”
Artinya, ketika Edie pidato itu, pelecehan seks RZ sudah terjadi. Berdasar laporan RZ, dia dilecehkan Edie pada 6 Februari 2023 atau sepuluh bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: