Dekranasda Gelar Lomba Desain Motif Batik Khas Suroboyo Terbuka Seluruh Indonesia, Ayo Daftar!

Dekranasda Gelar Lomba Desain Motif Batik Khas Suroboyo Terbuka Seluruh Indonesia, Ayo Daftar!

Enam motif batik Surabaya yang sudah dipatenkan. -IG @surabaya-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota SURABAYA menggelar lomba desain motif batik 2024. Syaratnya harus memiliki ciri khas SURABAYA. Pengumpulan karya desain motif batik pada 26 Februari-17 Maret 2024.

BACA JUGA: Akulturasi dalam Selembar Batik di Pesisir Pantai Utara Jawa

Sejauh ini Kota Surabaya sudah memiliki 6 motif batik yang dipatenkan. Keenam motif tersebut adalah Sparkling, Kintir-Kintiran, Abhi Boyo, Gembili Wonokromo, Kembang Bungur, dan Remo Surabayan.

Maka, tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan. Salah satu caranya ialah melalui lomba desain motif batik Suroboyo tersebut.

“Saya ingin mengembangkan lagi supaya semakin banyak variasi batik khas Surabaya," ujar Ketua Dekranasda Kota Surabaya Rini Indriyani, Jumat, 1 Maret 2024.

BACA JUGA: Series Jejak Naga Utara Jawa (52) : Sebaris Harapan dalam Secarik Batik

Pengembangan batik khas Surabaya juga dipicu setelah banyak digunakan oleh jajaran Perangkat Daerah di Surabaya. Antusiasnya cukup besar.

"Ternyata banyak tamu dari luar kota yang senang sehingga banyak yang membeli untuk oleh-oleh. Karena banyak pula yang mengombinasikan dengan kain mereka,” jelasnya.

Rini mengatakan perlombaan melibatkan anak muda. Alasannya dinilai motif batik yang diharapkan nantinya adalah motif batik yang modern yang sangat lekat dengan anak muda. Sehingga bukan lagi motif batik kontemporer seperti yang sebelumnya sudah dipatenkan.

“Sehingga lebih banyak motif yang bisa digunakan di Kota Surabaya. Apalagi motif yang lebih modern maka motif batik itu akan bisa dipakai oleh semua kalangan,” jelasnya.

 BACA JUGA: Series Jejak Naga Utara Jawa (54) : Perjalanan Panjang Batik Tiga Negeri

Lomba Desain Motif Batik Suroboyo 2024 yang bertajuk Semarak Suroboyo ini terbuka bagi seluruh warga di seluruh Indonesia. Dengan begitu, akan lahir keanekaragaman entitas di Surabaya.

“Tidak hanya warga Surabaya. Namun, nanti kalau motif batiknya itu masuk ke 10 besar maka motif batik itu akan menjadi hak milik Pemkot Surabaya. Sehingga ke depan bisa kita patenkan menjadi motif batiknya Kota Surabaya,” lanjutnya. 

Ada pun ketentuan karya ialah karya motif batik khas Suroboyo dalam bentuk sketsa atau gambar kerja hitam putih, tidak berwarna atau outline tanpa diwarnai. Motif dapat dibuat dengan teknik manual drawing menggunakan pensil maupun digital drawing (print out).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: