Menengok Kesiapan Para Rider Menjelang Indonesia Jumping Master 2024

Menengok Kesiapan Para Rider Menjelang Indonesia Jumping Master 2024

Rider yang "memanaskan" kudanya sebelum ajang Surabaya Jumping Master. Yakni kompetisi equestrian yang diikuti komunitas berkuda dari berbagai daerah. -Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

Meski berukuran raksasa, kuda itu dengan lincah melompati segala rintangan. Tampak menurut dengan Bagus sebagai pengendalinya. Wajar, ia telah belasan tahun menekuni olahraga berkuda. "Jadi, dalam kompetisi akan dibagi beberapa kategori. Yakni U16, U21, dan open," ujarnya.

Hingga saat ini telah ada 20 klub berkuda yang mendaftar. Salah satunya adalah E-Jumper Club. Dua di antara member komunitas tersebut adalah kakak-beradik Breanna Olina Suwitoliem dan Bernice Olena Suwitoliem.

Bernice telah beberapa kali mengikuti perlombaan berkuda. Bahkan menjadi wakil Jawa Timur untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) junior. "Saya mewakili Kejurnas Jatim dua tahun berturut-turut. Pada 2022 saya meraih medali emas jumping junior. Pada 2023 mendapat medali perak kategori dressage tim junior," ujar perempuan 15 tahun itu.

Untuk perlombaan Indonesia Jumping Master, dia memiliki target untuk menyelesaikan rintangan setinggi 110-115 cm. "Kalau dulu 100-105cm. Sekarang harus meningkat," ungkapnya. Dia menggunakan kuda warmblood dan G. Sedangkan adiknya, Breanna, menggunakan kuda warmblood dan pony.

Di sebelah kakak-beradik itu terdapat tiga rider muda. Dua dari E-Jumper: Keyshia Rivut Asy Syifa Malindir, Catherine Febe Gede, dan seorang dari Akara Stable: Rasendriya Hiranya Rajasa. Ketiganya masing-masing memiliki kuda pribadi. Mereka berbagi tips tentang cara merawat kuda.

BACA JUGA: Duta Besar Thailand dan Pemprov Jatim Jajaki Pengembangan Energi Baru Terbarukan

"Dikasih makan-minum yang cukup. Disayang, diberi perhatian, lalu diajak berbicara. Sudah itu saja. Nanti chemistry-nya akan terbangun sendiri," ujar Catherine. Syifa menyebut bahwa olahraga berkuda begitu berisiko. Seorang rider pasti pernah jatuh dari kudanya. 

"Kalau cedera yang parah tidak pernah. Saya hanya pernah mengalami saat kuda landing, posisi tangan saya salah. Sehingga terkilir," ujar rider 17 tahun itu. Yang paling muda di antara ketiganya adalah Rasendriya. Usianya masih 11 tahun. Namun, dia begitu bersemangat.

"Belajar berkuda sejak umur 7 tahun. Dulu disuruh papa. Tapi lama-kelamaan jadi suka," ungkapnya. Untuk Surabaya Jumping Master, mereka memiliki goal yang sama: juara.

Surabaya Jumping Master 2024 digelar di Kenpark Equestrian Complex, di Kenpark Kenjeran, Surabaya, pada 29 Februari-3 Maret untuk sesi 1. Sedangkan sesi 2 berlangsung pada 25-28 April. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: