Kemendag Tunda Kenaikan HET Minyak Goreng Minyakita hingga Lebaran 2024

Kemendag Tunda Kenaikan HET Minyak Goreng Minyakita hingga Lebaran 2024

MinyaKita--

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan penundaan peningkatan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng subsidi merek MinyaKita.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menjamin harga minyak goreng merek keluaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri tersebut tidak akan mengalami kenaikan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024 mendatang.

Hal tersebut dituangkan dalam keputusan  Domestic market Obligation (DMO) untuk minyak goreng dalam negeri.

Keputusan perubahan DMO diumumkan usai rapat koordinasi pengamanan pasokan dan harga pangan jelang Ramadan pada Senin, 4 Maret 2024.

Isy menegaskan bahwa rencana penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita memerlukan evaluasi dan perhitungan secara berkala.

BACA JUGA:Menhub Pastikan Distribusi Logistik Bahan Pokok Berjalan Lancar Selama Ramadan

Awalnya, usulan peningkatan HET MinyaKita diajukan oleh para pengusaha ketika harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami kenaikan.

Namun, kondisi saat ini menunjukkan harga CPO yang turun dan permintaan ekspor yang juga menurun.

Oleh karena itu, HET MinyaKita belum akan berubah hingga setelah Lebaran Idul Fitri April 2024. 

Adapun ketentuan Domestic Market Obligation (DMO) untuk minyak goreng tetap diberlakukan kepada pelaku usaha.

BACA JUGA:Upayakan Ketersediaan Pangan dan Stabilitas Harga saat Ramadan, Kepala Bapanas: Ada Tiga Hal Titipan Pak Jokowi untuk Pemerintah Daerah

Isy meminta agar pelaku usaha tetap memenuhi komitmen mereka untuk menyalurkan DMO minyak goreng meskipun permintaan ekspor sedang melandai. 

Hal ini diperlukan untuk memastikan pasokan minyak goreng dalam negeri tersedia. Kemendag menetapkan target DMO untuk periode Ramadan dan Idul Fitri kali ini sebanyak 300.000 ton per bulan, yang lebih rendah dibandingkan alokasi DMO pada periode yang sama di tahun lalu sebanyak 450.000 ton.

Untuk kebutuhan minyak goreng domestik secara bulanan, sekitar 239.000 ton diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: