Cheng Yu Pilihan: Integrated Business Development Director Mobiliari Group Paulina Nani: Shou Yin Zhong Guo

HARIAN DISWAY - Anda mungkin termasuk yang mengimani bahwa Tuhan Mahasegala. Ia bisa menentukan apapun sesuai kehendak, dan manusia tidak bisa menginterupsi --apalagi mengganggu gugat.

Misalnya, sekalipun tidak melakukan apa-apa, kalau Tuhan memang menghendaki seseorang menjadi kaya raya, maka bisa-bisa saja orang itu menjadi crazy rich seketika.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Dr. Hermawan Susanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, dokter spesialis endokrinologi, metabolisme, dan diabetes di National Hospital, Surabaya:

Hak prerogatif untuk "kun fayakun" inilah yang acap dijadikan pembenaran oleh tidak sedikit orang untuk berleha-leha. Mereka beralasan, bekerja keras pun, bila Tuhan tidak menakdirkan menjadi orang sukses, ya tetap ambyar juga pada akhirnya. Daripada capek-capek tapi zonk, mending santuy, kan?

Padahal, kalau merujuk satu ayat dalam Alquran, Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai mereka sendiri yang mengubahnya.

Berarti, mesti ada usaha ekstra dulu, sebelum kemudian memasrahkan hasilnya pada Tuhan. Ikhtiar, baru tawakal. Ada akibat, setelah ada sebab. Tidak bisa dibolak-balik.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan Direktur Politeknik Negeri Nunukan, Kalimantan Utara, Arkas Viddy: Shi Hui Wu Nian, Shou En Mo Wang

"Oleh sebab itu, Anda tidak boleh berpikir melepas, lalu tidak melakukan sesuatu. Yang harus Anda lakukan, tetap harus Anda jalankan dengan baik. Agar hanya karma baiklah yang akan Anda dapatkan," kata Nani Alex.

Direktur majalah gaya hidup Tatler tersebut percaya, "Masing-masing orang sudah memiliki karma dan jodoh dari karmanya sendiri. Masing-masing orang juga sudah memiliki berkat dan sebab-akibat dari karmanya sendiri pula."

Intinya, sebagaimana yang ribuan tahun lalu diajarkan pepatah Tiongkok, "收因种果" (shōu yīn zhòng guǒ): kalau mau memetik buah, tanamlah benihnya. (*)

Sumber: