Diskusi Musik Membangun Bangsa Hadirkan Hilmar Farid sebagai Keynote Speaker

Diskusi Musik Membangun Bangsa Hadirkan Hilmar Farid sebagai Keynote Speaker

Diskusi Musik Membangun Bangsa Akan Hadirkan Hilmar Farid sebagai keynote speaker. Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan, akan menjadi narasumber diskusi Musik Membangun Bangsa dalam rangka Hari Musik Nasional 2024.-Hilmar Farid-Instagram

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Menyambut Hari Musik Nasional, komunitas seni JatiSwara dijadwalkan menggelar diskusi Musik Membangun Bangsa pada 9 Maret 2024, pukul 10 hingga 11.30 WIB.

Bertempat di Pendapa Jayengrana, kompleks Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Genteng Kali, Surabaya. Diskusi itu ada dalam rangkaian Hari Musik Nasional 2024: Parade Indonesia Bermusik, yang diselenggarakan selama 24 jam penuh, pada 8-9 Maret.

BACA JUGA: Catat! Parade Indonesia Bermusik untuk Peringati Hari Musik Nasional Digelar 8-9 Maret 2024


Diskusi Musik Membangun Bangsa Akan Hadirkan Hilmar Farid sebagai keynote speaker. Affandy Willy Yusuf, salah seorang moderator dalam diskusi Musik Membangun Bangsa dalam rangka Hari Musik Nasional 2024. Diskusi tersebut membahas banyak hal tentang musik -Affandy Willy Yusuf-Instagram

Diskusi Musik Membangun Bangsa menghadirkan Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan RI) sebagai keynote speaker, serta lima narasumber: Dr Joko S Gombloh (pengamat musik UNS Surakarta), Dr Heri Susanto Pranoto (pengamat musik Universitas Ciputra), Cep Ocim (fans Gombloh Banten), Cak Dauri (fans Leo Kristi Solo), dan Djoenaedi (Oi Surabaya).


Diskusi Musik Membangun Bangsa Akan Hadirkan Hilmar Farid sebagai keynote speaker. Dr Henry Susanto Pranoto, peneliti musik Universitas Ciputra Surabaya akan menjadi narasumber diskusi Hari Musik Nasional 2024, pada 9 Maret 2024.-Henry Susanto Pranoto-facebook

Affandy Willy Yusuf, salah seorang moderator diskusi tersebut, menyebut bahwa diskusi Musik Membangun Bangsa akan menyoroti secara detail tentang dampak musik. Baik bagi individu, masyarakat, hingga bangsa dan negara.

“Pada era kolonial, WR Supratman dijebloskan ke penjara. Lagu Indonesia Raya dan Di Timur Matahari yang menggelorakan semangat rakyat dicekal,” ujarnya.

BACA JUGA:Bikin Bangga! Kiprah Seniman Istana Karya Difable di Panggung Hari Musik Nasional Surabaya


Diskusi Musik Membangun Bangsa Akan Hadirkan Hilmar Farid sebagai keynote speaker. Dr Joko S Gombloh, pengamat musik UNS Solo akan hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Musik Membangun Bangsa dalam rangka Hari Musik Nasional 2024.-Joko S Gombloh -Instagram

Kolonial Jepang pun begitu takut dengan kidungan jula-juli Cak Durasim: pegupon omahe doro, melu Nippon uripku soro. Hingga tokoh ludruk itu dijatuhi hukuman mati.


Diskusi Musik Membangun Bangsa Akan Hadirkan Hilmar Farid sebagai keynote speaker. Cep Ocim, musisi asal Serang, Banten, akan menjadi narasumber diskusi Musik Membangun Bangsa, dalam rangka Hari Musik Nasional 2024. Ia mewakili komunitas fans Gombloh se-I-Cep Ocim-Facebook

“Bung Karno melarang musik ngak-ngik-ngok atau musik kebarat-baratan. Dengan tujuan agar musisi tanah air mengembangkan kreasi dan kreativitasnya sesuai karakter bangsa,” ungkapnya.

Masa Orde Baru pernah melarang musik cengeng pada dekade '80an. Juga musik-musik berlirik kritik. Bahkan mencekal lagu-lagu yang mengingatkan lagi kenangan tentang Soekarno. Sehingga musisi Gombloh harus menyingkat judul lagunya tentang Sang Proklamator: BK. Singkatan dari Bung Karno.

BACA JUGA: Di Balik Persiapan Hari Musik Nasional Cak Durasim Surabaya

Dari peristiwa-peristiwa itu, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh musik begitu besar bagi perjalanan peradaban, juga sejarah bangsa.

Musik pun mampu mengubah banyak hal. Mendorong perubahan, sarana propaganda, spiritual, sarana pendidikan, juga memiliki pengaruh psikis kepada tiap individu, masyarakat hingga negara.

Senada dengan Affandy, Guruh DN yang juga moderator diskusi tersebut, mengatakan, “Tak ada nation yang eksis tanpa diiringi karya seni. Terutama musik.”

Diskusi Musik Membangun Bangsa akan dihadiri pula oleh para pelajar, akademisi, mahasiswa, serta para tokoh musisi, budayawan, dan intelektual dari berbagai daerah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: