Mantapkan Hubungan Bilateral, PPD RI-Belanda Hasilkan Banyak Rencana Kerja

Mantapkan Hubungan Bilateral, PPD RI-Belanda Hasilkan Banyak Rencana Kerja

Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kemlu RI dan Strategic Policy Unit (ESA) Kemlu Belanda telah bertemu dalam kerangka Policy Planning Dialogue (PPD) pada 5 Maret 2024.--Kemenlu

HARIAN DISWAY -  Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri (BSKLN) Kemlu RI dan Strategic Policy Unit (ESA) Kemlu Belanda bertemu dalam agenda Policy Planning Dialogue (PPD) pada 5 Maret 2024 lalu.

Pertemuan yang diketuai Kepala BSKLN Kemlu RI, Dr. Yayan Ganda Hayat Mulyana dan Direktur ESA Kemlu Belanda Dr. Arjan Uilenreef tersebut merupakan salah satu upaya dalam penguatan hubungan bilateral dan mutual trust kedua negara.

Diantara pembahasan yang dilakukan adalah mengenai perkembangan Pemilihan Umum (Pemilu) di kedua negara, laporan strategi global, penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis data, serta rencana kerja sama mendatang.

BACA JUGA: Presiden dan Menteri PUPR Teken Sejumlah Kerjasama Infrastruktur Dalam KTT ASEAN - Australia

Dinamika keamanan yang semakin memburuk juga menjadi topik pembahasan. Kedua pihak setuju bahwa diperlukan adanya penguatan multilateralisme dan hukum internasional untuk penyelesaian konflik dan mengantisipasi datangnya konflik dalam lingkup yang lebih luas.

Selain itu, Belanda juga mendukung dan menyambut proses aksesi keanggotaan Indonesia pada Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD). Pihak Belanda menyatakan siap bekerja sama dan berbagi pengalaman terkait keanggotaan OECD

Hal tersebut diharapkan menjadi langkah awal kerja sama pada sektor ekonomi bilateral dan menjadi gerbang masuk kedua pihak untuk meningkatkan peranannya baik dalam kawasan Eropa maupun Asia Tenggara.

BACA JUGA: Bakal Jadi Kekuatan Ekonomi Global, Presiden Jokowi Ajak Australia Berinvestasi di ASEAN

Hasil pembahasan dari agenda PPD dicatat dalam dokumen summary of meeting atau rangkuman pertemuan dimana didalamnya tertuang rencana kerja konkrit yang sepakat untuk diselenggarakan pada periode 2024-2025. 

Rencana kerja tersebut antara lain, joint forecast analysis, penyelenggaraan Foreign Policy Circle's Talk (FPCT), Data Analytics Dialogue, Policy Analysis Consultation, serta Exchange of Publications. Dikatakan bahwa orientasi dari komitmen kerja sama bilateral ini ada pada potensi di masa depan.

Sebelumnya, Roundtable Discussion on Regional Security yang merupakan rangkaian agenda PPD telah berlangsung pada 5 Maret 2024 lalu. Pembahasannya berfokus pada penguatan kerjasama dan formulasi kebijakan luar negeri antara RI-Belanda. 

BACA JUGA: Jokowi Hadiri KTT ASEAN-Australia, Bahas Isu Energi Hingga Palestina

Disusul rangkaian agenda selanjutnya yakni Talks on Foresight Analysis dan Data Analytics Dialogue pada 6 Maret 2024 yang membahas mengenai metode analisa jangka panjang dan pemanfaatan data untuk menyusun rekomendasi kebijakan.  (Hayu Anindya Azzahra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenlu