Cuaca Ekstrem Masih Membayangi Jawa Tengah

Cuaca Ekstrem Masih Membayangi Jawa Tengah

Citra radar cuaca menunjukkan konsentrasi awan hujan di langit pantura Jawa Tengah pada Sabtu malam, 16 Maret 2024-Guswanto for Harian Disway-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Masyarakat Jawa Tengah utamanya penduduk pantai utara (pantura) masih harus meningkatkan kewaspadaan selama beberapa hari kedepan. 

Kantor Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang melaporkan bahwa cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas sedang-lebat dan disertai petir serta angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Senin esok, 18 Maret 2024.

Cuaca ekstrem yang memicu kejadian banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di berbagai kota di Jawa Tengah terjadi setidaknya sejak Rabu, 13 Maret 2024. 

Laporan BPBD Provinsi Jawa Tengah hingga Minggu, 17 Maret 2024, wilayah terdampak bencana hidrometeorologis basah meiputi Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Grobogan.

BACA JUGA:BNPB Mulai Terbangkan Pesawat TMC Untuk Redakan Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah

Pada Minggu siang, Kantor Meteorologi Ahmad Yani juga mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten dan Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Kudus, Temanggung, Kabupaten dan Kota Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupate dan Kota Tegal, Brebes, Salatiga dan sekitarnya.

"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem hujan lebat disertai kilat/petir dan dapat disertai angin kencang, puting beliung, hujan es dan lain-lain," kata Kantor Meteorologi Ahmad Yani dalam siaran pesan berantai. 

Selain itu, wajib mewaspadai dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan air, pohon tumbang, dan jalan licin. Masyarakat juga diminta untuk menjauh dari bantaran sungai, tubuh air atau wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor. 

BACA JUGA:BMKG Juanda Peringatkan Cuaca Ekstrem Jawa Timur Sampai 18 Maret, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau di Perbatasan

Menurut BMKG, cuaca ekstrem dipengaruhi beberapa faktor seperti aktivitas Madden Julian Oscilliation (MJO), aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial, serta aktivitas bibit siklon tropis di wilayah Indonesia. 

Setidaknya 3 bibit siklon tropis dideteksi BMKG pada Jumat lalu. Meliputi 91S, 94S dan 94P. Adapun 94S, dilaporkan telah berkembang menjadi siklon tropis Megan yang saat ini bergerak menuju benua Australia. 

Sejak Sabtu lalu, BNPB juga telah menerbangkan beberapa sortie pesawat teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang akan melakukan penebaran natrium klorida (NaCl) di langit laut jawa maupun pesisir utara Jawa Tengah untuk membantu meluruhkan awan hujan.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: