Luar Biasa! Jonatan Christie Juara All England, Akhiri Puasa Gelar 30 Tahun

Luar Biasa! Jonatan Christie Juara All England, Akhiri Puasa Gelar 30 Tahun

LUAR BIASA! Jonatan Christie juara All England, ulang sejarah 30 tahun.-Deri Destan-PP PBSI

HARIAN DISWAY - Tidak ada selebrasi berlebihan dari Jonatan Christie. Tidak ada teriakan keras. Tidak ada lompat-lompat girang. Ketika placing tipisnya tak mampu dikembalikan Anthony Sinisuka Ginting, ekspresinya langsung berubah.

Lega. Seperti ada beban berat yang diangkat dari pundaknya. Ia memeluk Ginting di seberang net, sebelum berlutut dan menjatuhkan kepala ke karpet. Ia bersyukur. Dan mungkin menangis bahagia.

Ia memenangi all Indonesian final di All England 2024. Dalam laga di Utilita Arena Birmingham itu, Jonatan mengandaskan perlawanan Anthony Sinisuka Ginting dengan 21-15, 21-14 dalam 55 menit.

BACA JUGA:All England 2024: Ginting vs Jonatan di All Indonesian Final, Siapa yang Rekornya Lebih Baik?

"Pertama sekali, aku ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan. Karena tanpa-Nya, aku tidak mungkin menjadi juara di sini," ungkap Jonatan Christie dalam wawancara di tepi lapangan.


LUAR BIASA! Jonatan Christie juara All England, ulang sejarah 30 tahun. Foto: Jonatan Christie tertunduk di lapangan setelah mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting.-SPOTV-

Jonatan sangat bangga. Karena kemenangan di final All England 2024 sangatlah bersejarah. Lewat dirinya, Indonesia kembali punya juara di sektor tunggal putra setelah Hariyanto Arbi pada 1994. Sektor itu sudah puasa gelar selama 3 dekade di All England.

"Ya, kami (Jonatan dan Ginting) membuat sejarah tercipta lagi. Tiga puluh tahun itu waktu yang lama. Aku sungguh tak percaya bisa menang di sini," paparnya. "Apalagi di beberapa turnamen sebelumnya, aku kandas di babak pertama," tutur Jonatan.

BACA JUGA:All England 2024: Kans Pertahankan Gelar, Ini Head-to-Head Fajar/Rian vs Chia/Soh

"Aku tidak tahu apa yang Tuhan ingin aku lakukan. Yang jelas, aku sangat bangga menjadi tunggal putra Indonesia," lanjut pemain berusia 26 tahun tersebut.

Buat ia pribadi, gelar juara All England memiliki arti sangat penting. Pertama, ini adalah gelar Super 1000 perdana baginya. Jonatan belum pernah juara di China Open maupun Indonesia Open.

Kedua, ini memutus rentetan hasil buruk di All England tahun-tahun sebelumnya. Jonatan memang "tidak jodoh" dengan turnamen tertua ini. Prestasi terbaiknya adalah perempat final, yakni pada 2022. Selebihnya, sejak 2018, ia kandas di babak pertama atau kedua. Tahun lalu, ia juga tumbang di babak pertama oleh Weng Hong Yang.

BACA JUGA:All England 2024: Tikungan Maut Antar Fajar/Rian ke Final, Ini Rahasianya Kalahkan Hoki/Kobayashi

BACA JUGA:All England 2024: All Indonesian Final! Jonatan vs Ginting Pastikan Gelar Tunggal Putra Setelah 30 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: