Khasanah Ramadan (7): Di Balik Kelambu

Khasanah Ramadan (7): Di Balik Kelambu

DI BALIK KELAMBU: Selama bulan puasa, aktivitas Warkop Bening di Jalan Ngagel Jaya Selatan Surabaya tetap berjalan dengan cara menutup warungnya dengan kelambu berwarna hijau. -Teddy Insani-HARIAN DISWAY

BACA JUGA: Khasanah Ramadan (5): Masjid sebagai Lumbung

Wanita yang sedang “merayakan bulanan” juga boleh mengkridit puasanya dan  berarti disilakan menikmati sensasi di restoran di saat khalayak beriman ramai berpuasa. Ingatlah Q.S. Al-Baqarah ayat 184: …, fa mang kaana mingkum mariidhon au’alaa safarin fa’iddatum min ayyaamin ukhor, wa’alallaziina yuthiiquunahuu fidyatun tho’aamu miskin, fa man tathowwa’a khoiron fa huwa khoirullah, wa an tashuumuu khoirul lakum in kuntum ta’lamuun. 

Amat terang bahwa barang siapa di antara kamu sakit atau bepergian (lalu tidak puasa), maka wajib mengganti sebanyak hari yang dia tidak berpuasa pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin.

Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, tentu itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Dengan ini semangatlah berpuasa, “tunai” atau “kredit”. Tetaplah tersenyum simpul menyaksikan formasi kaki yang rapi. (*)

Oleh: Suparto Wijoyo, Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Unair dan Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup-SDA MUI Jatim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: