Rapat Pleno Hujan Interupsi, Pengumuman Hasil Pemilu Meleset dari Target

Rapat Pleno Hujan Interupsi, Pengumuman Hasil Pemilu Meleset dari Target

Hujan Interupsi Rapat Pleno PBD hingga Ditundanya Rekap Nasional Jawa Barat, Pengumuman Hasil Pemilu Mundur dari Target Awal--YouTube KPU RI

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara nasional Provinsi Papua Barat Daya yang digelar pada Senin malam, 18 Maret 2024 dihujani interupsi.

Pada pembahasan rekapitulasi hasil suara Pileg DPR RI, banyak interupsi dilancarkan oleh para saksi partai karena temuan-temuan kesalahan input data pada TPS.

Selain itu, ada penundaan rekap perolehan suara nasional untuk Provinsi Jawa Barat yang rencananya diselesaikan pada hari Senin kemarin.

BACA JUGA:Rekapitulasi Sisa 5 Provinsi, Pengumuman Hasil Pemilu Lebih Cepat Bukan Yang Pertama Kali

Hal ini membuat target pengumuman hasil Pemilu pada Senin, 18 Maret 2024 meleset

Pada rapat pleno rekapitulasi suara Papua Barat Daya, para saksi partai seperti dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan keberatan atas keputusan pengurangan suara akibat temuan kesalahan administrasi di tingkat kecamatan.

Kesalahan pengisian lembar C1 plano diduga terjadi pada TPS 002, Kecamatan Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya. Di TPS tersebut, lembar C1 planonya kosong tidak terisi oleh data.

BACA JUGA:Lebih Cepat! Hasil Pilpres 2024 Kemungkinan Diumumkan Hari Ini, KPU Masih Tunggu Rekap 5 Provinsi Terakhir

"Saya di sini tidak mengerti, kenapa akhirnya suara kita (PSI,Red) dikurangi sejumlah yang tadi. Terus pertanyaannya tadi kan di  kecamatan kita dikurangi sejumlah sekian suara. Satu kecamatan itu pertanyaannya ada berapa TPS," kata seorang saksi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dikutip dari live YouTube rapat pleno KPU RI.

"Itu kejadiannya kan yang ditemukan hanya di satu TPS yang sudah terbukti. Sudah diupload ke website KPU ya. Lalu kenapa kita dibebankan untuk kehilangan suara kita di satu kecamatan tersebut?" katanya mempertanyakan berkurangnya suara PSI di tingkat kecamatan.

Ketua Umum KPU Hasyim Asy'ari mencoba  menjelaska fakta lapangan yang terjadi. Hasyim juga nempersilahkan saksi PSI melakukan pencatatan keberatan.

Tidak hanya itu, terdapat sanggahan dari saksi partai  Partai Gerindra.

Saksi tersebut memaparkan temuan-temuan kasus seperti transparansi formulir hasil suara yang akan diberikan kepada saksi partai.

Saksi Partai Gerinda menyampaikan temuan-temuan pelanggaran terkait hasil rekapitulasi suara di Papua Barat Daya--YouTube KPU RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: youtube kpu ri