Gempa Tuban Terasa Hingga Surabaya

Gempa Tuban Terasa Hingga Surabaya

Pasien RS Unai yang dievakuasi di halaman saat gempa, Jumat, 22 Maret 2024.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang Tuban Jawa Timur pada Jumat, 22 Maret 2024 pukul 11.22 WIB. Gempa terasa hingga Surabaya cukup lama, sekitar 20 detik.

Gempa susulan terjadi puluhan kali di Tuban. Namun, di Surabaya gempa susulan terasa lagi pada pukul 15.52 WIB. Warga berhamburan keluar rumah dan gedung.

Gempa di Surabaya jarang hampir tak pernah terjadi. Warga kewalahan keluar dari pusat perbelanjaan maupun kantor.

"Seumurku 77 tahun, ini paling keras," ujar Nuradhi, warga Simokerto Surabaya, Jumat, 22 Mei 2024.

BACA JUGA:Kerasnya Gempa Laut Jawa Mengguncang Surabaya, Beton TP Retak, Suramadu Bergoyang

BACA JUGA:Gempa Guncang Surabaya, Pasien Mayapada Dievakuasi, Karyawan dan Mahasiswa Disuruh Pulang

Berdasarkan catatan sejarah, adanya Sesar Kendeng membuat wilayah Surabaya dan sekitarnya menjadi rawan gempa. Sesar Kendeng ini juga yang pernah memicu terjadinya gempa bumi merusak di Mojokerto pada 1836 dan 1837, Madiun pada 1862 dan 1915, dan Surabaya pada 1867.

"Warga semua keluar. Sudah paham harus bagaimana kalau terjadi gempa," lanjutnya.

Sementara itu, warga Desa Latsari, Kelurahan Latsari, Kota Tuban, Widaswara mengatakan, ada gempa susulan setelah siang hari diguncang cukup lama. Warga panik.


Bangunan di Jalan Ngaglik Surabaya yang rusak berat akibat gempa, Jumat, 22 Maret 2024.-Boy Slamet-

"Gempa keras sekali. Semua bangunan bergerak. Anak saya tidur, langsung saya bopong dan saya bawa keluar. Semua warga sempat panik," ujarnya melalui sambungan telepon. 

Owner Widaswara Music Tuban ini mengaku gempa terjadi lagi pukul 15.52 WIB. Durasinya puluhan detik. Menurutnya, gempa pertama hanya berlangsung beberapa saat saja. Disusul gempa kedua lebih keras. Ia bersyukur di lingkungan tempat tinggal tidak terjadi kerusakan apa pun.  

"Saya mendengar kabar bahwa di kawasan Kecamatan Merak Urak, Tuban, ada beberapa rumah yang gentingnya terlepas. Lalu saya dapat kabar juga bahwa Balai Desa Dagangan di Kecamatan Parengan ambruk," jelasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: