Di Beringin Golkar Banyak Macan
ILUSTRASI di beringin Golkar banyak macan. Kuat dugaan, Jokowi mengincar posisi pimpinan Partai Golkar.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Luhut, walau tak pernah menjadi ketua umum, juga sangat berpengaruh. Apalagi sebagai penguasa. Menteri kepercayaan Jokowi lagi, yang menjadi daya tarik banyak kader untuk merapat. Luhut pernah menyatakan siap menjadi ketua umum Golkar bila diminta kader.
Selain empat nama yang disebut di atas, masih ada ”macan” di luar kepengurusan. Yakni, Jusuf Kalla (JK) dan Ginandjar Kartasasmita. Keduanya masih punya pengaruh besar.
BACA JUGA: Ribuan Warga Ramaikan Kampanye Pamungkas Golkar di Lembang
Terutama JK, mantan ketua umum, yang dua kali menjabat wakil presiden. Saat kali pertama muncul isu Jokowi mengincar Golkar, JK langsung memberikan sinyal bahwa syarat ketua umum itu harus pernah menjadi pengurus selama lima tahun. Artinya, tidak bisa ujuk-ujuk jadi ketua umum.
Belum lagi para macan yang lebih muda, yakni para kader yang kini siap-siap bertarung merebut kursi ketum. Saat ini sudah ada empat nama yang muncul, termasuk petahana Airlangga Hartarto.
Berikutnya, Bambang Soesetyo (ketua MPR), Agus Gumiwang Kartasasmita (menteri perdagangan yang juga anak Ginandjar Kartasasmita), dan Bahlil Lahadalia (menteri investasi).
BACA JUGA: Survei ARCI: Gerindra dan Golkar Berpotensi Salip PDIP Hingga PKB di Jatim
Apakah Bahlil akan menjadi pion Jokowi seperti kabar yang berseliweran selama ini? Sangat mungkin. Dalam skenario ini, Bahlil atau Luhut jadi ketum. Lantas, Jokowi bisa diangkat sebagai ketua dewan pembina.
Bila itu terjadi, fungsi dewan pembina sebagai lembaga super akan kembali. Yakni, lembaga pengambil keputusan dan memiliki hak veto. Itu seperti Golkar era Soeharto. Yang berkuasa sesungguhnya ketua dewan pembina, ketua umum hanya pelaksana.
Skenario pion lebih memungkin daripada Jokowi sendiri yang maju jadi ketua umum. Sebab, ada hambatan persyaratan pernah jadi pengurus lima tahun.
BACA JUGA: Golkar Serahkan Rekomendasi, Khofifah Makin Tak Tertandingi di Pilgub Jatim
Mampukah Airlangga bertahan? Itu juga bergantung jadwal munas. Bila sebelum Oktober, pengaruh Jokowi sulit dihadang. Bila pasca-Oktober, tentu beda. Airlangga juga harus mampu berkonsolidasi dengan para macan yang masih berpengaruh seperti Aburizal dan JK.
Bila kubu Jokowi benar-benar mengincar Golkar, perhelatan munas bakal menjadi pertarungan penuh dinamika.
Apakah beringin akan kembali memasuki prahara musim gugur? Seperti halnya prahara sebelumnya, ketika macan-macannya berguguran untuk mendirikan partai sendiri. Prabowo mendirikan Gerindra, Surya Paloh Nasdem dan Wiranto Hanura. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: