Serangan di Gedung Moskow yang Membunuh 133 Orang Diklaim ISIS
Orang-orang yang bersimpati pada peristiwa tragis meletakkan bunga untuk mengenang para korban serangan teroris di Moskow. --X @ChinaDaily
HARIAN DISWAY - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa empat pria bersenjata telah ditangkap karena melakukan serangan mematikan di Moskow yang merenggut setidaknya 133 orang dan luka-luka lebih dari 140 orang.
Empat pria yang ditangkap itu di antaranya adalah pria bersenjata yang ditangkap saat mereka menuju Ukraina. Setelah kejadian itulah serangan yang mematikan itu kemudian dikaitkan dengan ISIS.
Kanal Telegram ISIS Amaq mengunggah gambar empat pria bertopeng yang diduga terlibat dalam serangan pada Sabtu, 23 Maret 2024. Namun, klaim yang dibuat oleh ISIS itu belum dikomentari oleh Rusia.
Kelompok itu kemudian merilis video yang diklaim sebagai rekaman serangan tersebut. Video yang belum diverifikasi oleh BBC itu menunjukkan salah satu pria bersenjata melepaskan tembakan ke sejumlah orang saat memasuki gedung konser.
Kyiv membantah tuduhan keterlibatan mereka dalam serangan itu dan menyebutnya sebagai hal yang "tidak masuk akal".
BACA JUGA: Gerry Utama, Ilmuwan Termuda Indonesia ke Antartika: Hasil Penelitian untuk Rusia
"Menganggap para tersangka sedang menuju Ukraina berarti mereka bodoh atau ingin bunuh diri," kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina kepada BBC.
Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan bahwa mereka memperingatkan Rusia tentang potensi serangan terhadap "pertemuan besar" di Moskow pada awal bulan ini, termasuk konser.
Namun, pada saat itu, Kremlin menganggapnya sebagai "propaganda" dan upaya Washington untuk ikut campur dalam pemilu Rusia yang baru saja diselenggarakan.
Gedung Putih mengumumkan pada Sabtu, 23 Maret 2024 bahwa mereka mengutuk serangan "keji" tersebut dan menggambarkan ISIS sebagai "musuh bersama yang harus dikalahkan di mana pun".
Warga Moskow menyalakan lilin dan meletakkan bunga di luar gedung konser pada Sabtu 23 Maret 2024. Yang lain menunggu untuk mendonorkan darahnya untuk korban pembantaian.
Papan reklame elektronik di Moskow dan kota-kota lain menampilkan gambar sebatang lilin yang menyala dan tulisan "скорбим", yang berarti "kami berduka".
Presiden Putin menetapkan Minggu, 24 Maret 2024, sebagai hari berkabung nasional, dan acara akhir pekan dibatalkan di seluruh Rusia.
BACA JUGA: Salah Sasaran? Houthi Yaman Tembak Kapal Rusia di Laut Merah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: bbc