Serangan di Gedung Moskow yang Membunuh 133 Orang Diklaim ISIS

Serangan di Gedung Moskow yang Membunuh 133 Orang Diklaim ISIS

Orang-orang yang bersimpati pada peristiwa tragis meletakkan bunga untuk mengenang para korban serangan teroris di Moskow. --X @ChinaDaily

Tugu peringatan juga muncul di negara lain di luar kedutaan Rusia, seperti di Inggris. Semyon Khraptsov, yang istrinya hilang dari konser malam sebelumnya dan hingga saat ini tidak ditemukan mengatakan bahwa dia telah mencoba menghubungi lima rumah sakit.

Tetapi semua saluran telepon sibuk. "Saya benar-benar panik. Saya tidak tahu harus berbuat apa, (saya) benar-benar putus asa," katanya.

Mengapa ISIS menyerang di Rusia?

Will Vernom dari BBC News di Washington DC membahas serangan baru-baru ini oleh kelompok ISIS di Rusia.

Menurutnya, jika keyakinan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di Mosko benar, itu akan menjadi peristiwa terbaru dari sejumlah serangan yang dikaitkan dengan kelompok Islam itu atau ditujukan kepada Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2015, pesawat Rusia meledak di atas gurun Sinai, Mesir, membawa 224 orang, sebagian besar warga Rusia. ISIS mengklaim melakukan serangan, dan mereka kemudian mempublikasikan foto bom.

Serangan bom di metro St. Petersburg pada 2017 juga dikaitkan dengan kelompok Islam radikal. Selama beberapa dekade, kelompok milisi telah melawan pasukan Rusia di Kaukasus Utara.

Ketika ISIS didirikan sepuluh tahun lalu, banyak dari mereka berbondong-bondong ke Suriah untuk bergabung dengannya. Para ahli menyatakan bahwa sejumlah milisi yang beroperasi di Kaukasus Utara Rusia telah menyatakan komitmen mereka kepada ISIS.

Namun, kelompok yang mengklaim serangan, dikenal sebagai ISIS-K, adalah afiliasi ISIS di Khorasan, istilah lama yang mencakup sebagian dari wilayah Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan.

Ahli kontraterorisme mengatakan bahwa Rusia telah menempatkan posisinya "berada di garis bidik" ISIS-K yang sering mengkritik Presiden Putin dalam propagandanya.

Kelompok ini menuduh Kremlin melakukan kejahatan terhadap warga Muslim selama kampanye militer di Chechnya dan Suriah, serta invasi Afganistan yang dilakukan oleh Uni Soviet. (Hilmy Maulana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bbc