Visualisasi Jalan Salib Jumat Agung Gereja Katedral Surabaya Ingatkan Manusia Berkorban bagi Sesama

Visualisasi Jalan Salib Jumat Agung Gereja Katedral Surabaya Ingatkan Manusia Berkorban bagi Sesama

Visualisasi jalan salib pada saat Jumat Agung ini memaparkan rentetan kisah pengorbanan Yesus. Bagaimana ia difitnah, dikhianati, disiksa, dan dibunuh. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY -  Puluhan jendela di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Katedral SURABAYA di Jalan Polisi Istimewa SURABAYA ditembus oleh sinar matahari pagi.

Kaca jendela antik dari gereja yang sudah berusia 100 tahun lebih ini memancarkan sinar kuning lentera. Menerangi seluruh sudut ruangan. Ribuan orang sudah duduk dengan rapi dan tertib.

Anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Berbaur. Bersama-sama menyaksikan teatrikal jalan salib yang dibawakan dengan sangat apik oleh para pemuda pemudi gereja. Tepat pukul 08.00 WIB teatrikal dimulai.

Visualisasi jalan salib pada saat Jumat Agung ini memaparkan rentetan kisah pengorbanan Yesus. Bagaimana ia difitnah, dikhianati, disiksa, dan dibunuh. Yesus berkorban demi umat manusia tergambar sangat jelas. Beberapa orang terlihat menitikkan air mata.

BACA JUGA: Persiapan Paskah Paroki Hati Kudus Yesus, Gongnya di Teater Penyaliban Yesus saat Jumat Agung

Visualisasi ini sudah seharusnya mengingatkan manusia, apakah sudah bisa setidaknya mengaplikasikan pengorbanan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Dan di lingkungan terdekatnya.
Teatrikal jalan salib yang dibawakan dengan sangat apik oleh para pemuda pemudi gereja yang dimulai tepat pukul 08.00 WIB teatrikal. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Manusia biasa memang tak akan pernah bisa melakukan pengorbanan sama persis seperti yang dilakukan Yesus pada 2 ribu tahun lalu. Tapi, pengorbanan-pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita sudah melakukannya?

Rela berkorban menggantikan teman bekerja saat dia tak enak badan. Rela meluangkan waktu membantu seseorang menyeberang jalan padahal diri sendiri sudah terlambat kerja. 

Rela memberikan nasi kotak kepada petugas kebersihaan di jalan meski dia sendiri kekurangan uang. Hal-hal semacam itu, apakah kita sudah melakukannya? Apakah kita manusia, sudi melakukannya? Apakah kita masih manusia?

Narasi dan pertanyaan sudahkah kita berkorban bagi sesama sesekali dilontarkan. Semua diam. Tertegun. Refleksi diri sendiri atas pertanyaan-pertanyaan itu.

BACA JUGA: Jumat Agung Paroki Santo Mikael: Pemeran Yesus Baru di Ibadah Tablo Jalan Salib

Pastor Kepala Paroki Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya RD Cornelius Triwidya jahja mengatakan rangkain perayaan masa Paskah atau Pekan Suci terdiri dari Perayaan Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Vigili Paskah, dan Minggu Paskah

Pada 2024 ini Keuskupan Surabaya mengambil tema Menghayati Gereja yang Satu Kudus Katolik dan Apostolik atau SKKA yang telah diimani di dalam pengakuan iman Katolik. 

"Jumat Agung merupakan pengenangan sengsara dan wafat Yesus Kristus. Pada paskah tahun ini, Orang Muda Katolik Katedral mengadakan Visualisasi Jalan Salib sebagai wujud penghayatan iman dan mengajak umat untuk semakin menghayati kisah sengsara Yesus," jelasnya.
Pada 2024 ini Keuskupan Surabaya mengambil tema Menghayati Gereja yang Satu Kudus Katolik dan Apostolik atau SKKA yang telah diimani di dalam pengakuan iman Katolik. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: