Gerakan Bersedekah Universitas Airlangga
Gerakan bersedekah Universitas Airlangga.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Ide awal kegiatan amal yang dilaksanakan Universitas Airlangga setiap tahun di bulan Ramadan ini digagas Rektor Universitas Airlangga Prof Muhammad Nasih. Di tahun awal menjabat sebagai rektor di periode kedua masa baktinya, Prof Nasih berkeinginan untuk menjadikan Universitas Airlangga sebagai kampus yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap sesama.
Pada 2021, Universitas Airlangga waktu itu hanya membagi 1.000 bingkisan. Bingkisan itu dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan dan skalanya masih relatif terbatas. Pada 2022 jumlah paket bingkisan yang disalurkan Universitas Airlangga bertambah menjadi 1.500 bingkisan dan terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada 2024 jumlah bingkisan yang disalurkan telah bertambah menjadi 8.000 buah.
Masyarakat yang menjadi penerima paket bingkisan makin banyak dan makin luas. Seluruh paket bingkisan dibagikan kepada masyarakat miskin di daerah binaan Universitas Airlangga.
BACA JUGA: Pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga: Kritik di Tahun Politik
Bagi masyarakat miskin, paket-paket bingkisan yang disalurkan Universitas Airlangga di bulan Ramadan ini, meski bermanfaat, harus diakui, tidak akan menjadi bantuan yang memberikan manfaat secara berkelanjutan.
Bantuan dalam paket bingkisan bagi kaum duafa, anak yatim dan yatim piatu, serta masyarakat marginal niscaya hanya memberikan manfaat yang sifatnya temporer. Paling tidak di bulan Ramadan, orang-orang yang diberi paket bingkisan akan dapat ikut merayakan berkah Ramadan dan Idulfitri.
Sebagai sebuah gerakan sosial, memang penyaluran paket-paket bingkisan yang dilakukan Universitas Airlangga setiap bulan Ramadan ini bukanlah solusi yang efektif untuk mengatasi berbagai problem yang dihadapi keluarga miskin atau kelompok duafa pada umumnya.
BACA JUGA: Kuliah Umum Mahfud MD di Universitas Airlangga: Membangun Demokrasi yang Bermartabat
Upaya untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan kelompok duafa sudah tentu lebih menjadi tanggung jawab negara. Apa yang dilakukan Universitas Airlangga adalah sekadar bentuk kepedulian dan kepekaan sosial terhadap nasib sesama yang masih belum beruntung.
Dengan menyalurkan 8.000 paket bingkisan di bulan Ramadan, paling tidak dapat memperpanjang napas dan sekaligus memberikan kesempatan orang-orang miskin dan kelompok duafa untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dengan khusyuk –tanpa harus direcoki dengan tekanan kebutuhan hidup dasar yang belakangan ini harganya terus naik.
BACA JUGA: Kebanggaan Dikukuhkan sebagai Mahasiswa Baru Universitas Airlangga
SEDEKAH PERSONAL
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Airlangga Prof Nasih kembali menggarisbawahi bahwa kegiatan Unair Bersedekah adalah bentuk kepedulian Universitas Airlangga terhadap penderitaan sesama umat.
Menurut Prof Nasih, pada 2025 nanti semoga paket bingkisan yang disalurkan Universitas Airlangga dapat terus meningkat. Ia berharap tahun depan Universitas Airlangga tidak hanya membagikan 8.000 bingkisan, tetapi bisa naik hingga 10.000 paket bingkisan.
Keinginan Prof Nasih itu bukan tanpa dasar. Jika pada 2024 ini Universitas Airlangga berhasil menghimpun 8.000 paket bingkisan, pada 2025 sangat mungkin akan mampu menghimpun hingga 10.000 paket bingkisan. Caranya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: