PSI Mulai Tercoreng

PSI Mulai Tercoreng

ILUSTRASI Ketua PSI Jakarta Barat Anthony Norman Lianto diduga memerkosa anggota baru PSI, PSI mulai tercoreng.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

WS menuruti petunjuk itu. Ketemulah dia dengan Anthony di sana. Kemudian, WS diajak makan oleh Anthony. WS makan ditraktir Anthony. 

WS: ”Setelah ketemu dan makan di sana, aku diajak Anthony. Semula kukira akan menuju kantor PSI yang kosong tadi. Ternyata diajak ke sebuah rumah, yang ternyata rumah Anthony.”

Di rumah tersebut juga tidak ada siapa-siapa, cuma mereka berdua. Di sanalah WS mengaku disekap. Langsung dimasukkan kamar, dikunci. Berdua. 

”Di situ ia mencium aku. Maksa. Aku udah bilang enggak mau. Ia terus maksa.” 

BACA JUGA: Suara PSI Melonjak Tak Wajar Menuju Lolos Senayan, PPP Tuding Ada Operasi Senyap

Saat itulah WS mengaku diperkosa Anthony. Berkali-kali. ”Aku berontak dan menangis, tapi aku enggak bisa apa-apa,” kata WS. ”Aku disekap di situ sampai malam, sampai esok harinya. Kamar dikunci, aku enggak bisa apa-apa.”

Esoknya, Rabu, 6 Desember 2023, Anthony membolehkan WS pulang. Namun, sebelum WS meninggalkan rumah itu, menurut WS, Anthony memberikan peringatan, begini:

WS: ”Aku disuruh diam, dilarang ngomong ke siapa-siapa soal kejadian itu. Kalau aku ketemu ia di depan banyak orang, anggap aja kayak enggak ada apa-apa. Kayak tidak saling mengenal antara aku dan ia.”

BACA JUGA: Kaesang Effect Lagi, Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat

Saat itu WS mengaku menurut saja, supaya bisa segera pulang dan dia memang bisa pulang. Ternyata esoknya WS langsung berkoar, melapor ke pimpinan PSI. Seketika jadi bahan gunjingan warga PSI di sana. Tapi, cuma digunjing. Tidak diproses. Sepi. Seperti tidak ada apa-apa.

Karena cerita itu tersebar dari mulut ke mulut, ada pengacara yang mau jadi kuasa hukum WS, yakni Tommy Lambuaso. Tentu WS senang karena didampingi pengacara. 

Tommy kepada wartawan mengatakan: ”Selanjutnya, ada dari teman-teman di PSI yang mengarahkan klien kami untuk didampingi ke PPA atau P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak). Kemudian, klien kami ditempatkan di rumah aman, safe house, kurang lebih seminggu.” 

Dilanjut: ”Pada 12 Desember 2023, WS dan kami dengan didampingi para pihak dari P2TP2A melaporkan Anthony Norman ke Polda Metro Jaya.”

Namun, polisi menolak laporan tersebut. Sebab, Anthony adalah caleg PSI untuk DPRD DKI Jakarta Dapil 10.

Tommy: Laporan klien kami tidak bisa diterima polda. Harus menunggu setelah pemilu. Klien kami frustrasi, kecewa, sempat sakit, dan beberapa teman yang dekat klien kami ini menyarankan untuk keluar dari situ (rumah aman) karena progresnya tidak ada.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: