Erspo Minta Maaf soal Jersey Timnas, Netizen Telanjur Boikot

HARIAN DISWAY - Keriuhan tagar Boikot Erspo mendorong brand untuk bersikap. Erspo akhirnya merilis pernyataan resmi terkait desain dan kualitas jersey Timnas Indonesia. Mereka meminta maaf.

"Erspo berterima kasih dan mengapresiasi seluruh masukan, kritik, dan saran dari semua suporter, pengamat sepak bola, dan seluruh elemen sepak bola Indonesia," tulis Erspo di media sosial resminya pada Minggu pagi, 31 Maret 2024.

"Menanggapi isu yang beredar, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan serta kegaduhan yang dirasakan seluruh insan sepak bola Indonesia," lanjut pernyataan tersebut.

BACA JUGA:Gerakan Boikot Erspo Trending, Buntut Sikap Desainer Jersey Timnas Ernanda Putra

"Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kami akan berupaya sebaik mungkin untuk melakukan perbaikan sebagai mitra PSSI," lanjut Erspo.

ERSPO minta maaf soal jersey Timnas, netizen telanjur boikot.-Instagram Erspo-

Mereka juga menjelaskan bahwa dalam hal desain jersey Timnas Indonesia, Erspo menggandeng konsultan desain Makna Creative. Itu adalah agensi desain milik Ernanda Putra.

Kerja sama itu meliputi desain jersey tanding, logo, badge Garuda, nameset, dan pola motif. Saat ini, kerja sama tersebut sudah berakhir, dan semua kewajiban sudah ditunaikan oleh Erspo.

BACA JUGA:Shin Tae-Yong Protes Jersey Latihan Baru Timnas Indonesia, Ini Katanya..

BACA JUGA:PSSI Gandeng Erspo Apparel, Ini Wujud Jersey Baru Timnas Indonesia

Pernyataan itu sekaligus menjawab tuduhan bahwa Ernanda Putra belum dibayar setelah mendesain jersey Justin Hubner dkk.

Erspo juga berjanji untuk terus memperbaiki dan memberikan kualitas terbaik bagi timnas Indonesia dan seluruh pendukungnya. "Kami akan terus menerima, membuka diri untuk berbagai masukan, kritik, saran, dan semua yang akan membawa kebaikan," pungkas pernyataan tersebut.

Menanggapi unggahan itu, warganet di Instagram dan X cukup berbeda. Di Instagram, mereka cenderung memaafkan Erspo. Dan meminta apparel tersebut mengganti desain jersey dengan segera. 

Sedangkan di X, gerakan boikot masih gencar.

Sumber: erspo