Keluarga Berperan Penting Membangun Literasi Digital

Keluarga Berperan Penting Membangun Literasi Digital

seminar yang digelar Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Kelurahan Panjer, Denpasar, pada Sabtu (23/3).--

DENPASAR, HARIAN DISWAY – Sebagai lingkup terdekat, keluarga memiliki peran penting dalam membangun literasi digital. Dengan demikian, keluarga punya andil besar dalam mewujudkan ekosistem digital yang aman, nyaman, dan produktif bagi seluruh anggotanya. Salah satunya melalui digital parenting.

Digital parenting adalah cara pengasuhan yang inovatif untuk mengasuh anak di era yang serba digital,” jelas Ketua Tim Literasi Digital Yayasan Adya I Komang Suartama, dalam seminar yang digelar Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Kelurahan Panjer, Denpasar, pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Metode digital parenting memungkinkan orang tua dan anak belajar soal batasan-batasan dalam mengakses dunia digital agar tepat guna. Selain itu, bisa didapatkan pembelajaran penggunaan teknologi untuk lebih positif. “Dengan memberikan edukasi terkait bahaya, dampak, dan keunggulan dari perangkat digital, dapat memberikan gambaran penggunaan teknologi yang benar” lanjut Suartama.

BACA JUGA:Jadi Calon Gubernur Jatim Terkuat versi ARCI, Khofifah Siap Lanjutkan Cettar Jilid Dua

BACA JUGA:Siap-Siap Wamil, Song Kang Tulis Surat buat Fans, Kim Min Gue Pamer Rambut Cepak

Pada kesempatan yang sama, Dosen Universitas Primakara Putu Trisna Hady Permana Swastika juga menekankan bahwa meningkatkan kecakapan digital adalah tanggung jawab bersama dari berbagai generasi masyarakat. “Membangun generasi digital yang tangguh dan bermoral adalah tanggung jawab bersama dengan kesadaran dan pendidikan yang tepat kita dapat menjelajahi dunia digital dengan aman dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Selain itu, Trisna juga mengimbau masyarakat agar menggunakan internet dengan baik, bijak, dan bertanggung jawab. “Penggunaan internet yang tidak bertanggung jawab dapat memiliki dampak negatif. Saya imbau bapak ibu jangan sampai menggunakan internet dengan tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Menyambung materi Trisna, I Made Winardana dari Relawan TIK Provinsi Bali, menyampaikan tentang digital safety. Dia menjelaskan bahwa keamanan digital merupakan sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. “Tidak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki melainkan melindungi data pribadi yang bersifat rahasia,” jelasnya.

BACA JUGA:BCA Life Optimistis Tren Kinerja 2024 Tak Kalah dari 2023

BACA JUGA:Kunker ke Tiongkok, Menhan Prabowo Dijadwalkan Bertemu Dengan Presiden Xi Jinping

Winardana turut memberikan tips untuk mengamankan data pribadi. Salah satunya adalah dengan menerapkan 2F Authentication. “Menggunakan password unik misalnya. Password harus ada kombinasi angka, huruf dan simbol, rajin meng-update aplikasi dan jangan mengunduh aplikasi yang tidak resmi muncul di App Store maupun Play Store,” lanjutnya.

Menurut Winardana, tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital. Hal yang bisa kita lakukan, lanjutnya, adalah mengurangi risikonya sedapat mungkin. “Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit rumit dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital,” kata Winardana. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: