Lawang Sewu Bersejarah sebagai Saksi Perang Lima Hari, Benarkah Angker?
Gedung utama Lawang Sewu yang megah. Bangunan itu dulu menjadi kantor pusat kereta api di era kolonial. --HARIAN DISWAY
Tapi bagian bawah dan atasnya terpisah. Sedangkan bagian tengah huruf "n" sempurna dari bawah sampai atas. Ciri khas arsitektural Eropa klasik.
BACA JUGA: Naik Saudia Airlines Bisa Nikmati Layanan Koki di Atas Pesawat
Di ujung dekat pintu keluar gedung tersebut terdapat panel-panel sejarah Lawang Sewu, yang disajikan dalam bentuk lukisan atau sketsa.
Pihak pengelola melibatkan para sketser untuk melukis perjalanan gedung tersebut, mulai dari saat awal hingga tahapan-tahapan renovasi.
Di sisi kanan gedung terdapat lokomotif kereta api lama. Para pengunjung memanfaatkannya sebagai sarana berfoto. Tepat di depan pintu keluar Lawang Sewu, berdiri tegak tugu muda.
BACA JUGA: 5 Wisata Seru di Karanganyar Jawa Tengah, Cocok Dikunjungi Saat Libur Lebaran
Monumen untuk memperingati perang 5 hari antara tentara RI melawan tentara Jepang. Gedung itu jadi saksi bisu tentang perlawanan rakyat demi mencapai kemerdekaan.
Kini, Lawang Sewu jadi ikon Kota Semarang. Upaya pengelola untuk menjaga keaslian cagar budaya, berikut pemeliharaan dan kebersihannya patut diacungi jempol. (Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: