Pembunuhan Sadis di Extended Family

Pembunuhan Sadis di Extended Family

ILUSTRASI pembunuhan sadis di extended family. Extended family adalah keluarga besar yang terdiri atas ayah, ibum anak, mertua. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Reza Maulana, 39, membunuh istrinya, Nurul Azmi, 36, dengan cara leher ditusuk obeng, tembus. Mereka cekcok karena Nurul tidak pulang tiga hari. Itu terjadi Kamis, 28 Maret 2024, di rumah mereka yang serumah dengan orang tua pelaku.

KORBAN sudah tewas saat polisi tiba di TKP. Di dalam kamar, di rumah mereka, di Jalan Johar Cimanggu 3, Tanah Sareal, Bogor, Jabar.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot kepada wartawan mengatakan, si suami sudah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dan ditahan di Polresta Bogor Kota. Kini dalam pemeriksaan.

Senjata pembunuhan sebuah obeng besar. Membuat korban pendarahan hebat.

BACA JUGA: Cegah Pembunuhan Karakter di Era Digital

Luthfi: ”Hasil otopsi korban, luka tusukan obeng di leher kiri, telinga kiri, dan pipi kanan. Semua tusukan menembus otot leher dan memotong pembuluh nadi utama leher sisi kanan dan kiri.”

Dilanjut: ”Sehingga mengakibatkan pendarahan hebat. Penyebab kematian, korban mengalami pendarahan hebat. Meninggal di tempat kejadian.”

Pasutri Reza-Nurul punya satu anak masih balita. Mereka tinggal di rumah orang tua Reza, Ahmadi dan Enung. Saat kejadian, di rumah itu ada empat orang. Reza-Nurul, Enung, dan anak Reza-Nurul. 

Siang itu, Kamis, 28 Maret 2024, Reza dan Nurul cekcok di dalam kamar terkunci. Enung sedang ngemong cucu, awalnya membiarkan cekcok itu. Sebab, mereka memang sudah sering cekcok. 

BACA JUGA: Pembunuhan Terkait Perjanjian Pranikah

Tapi, kali ini cekcok berat. Intensitasnya kian naik. Enung cuma bisa memberi tahu agar mereka berhenti cekcok. Dia minta masuk kamar, tapi pintu tetap terkunci dari dalam.

Enung segera menelepon suami, Ahmadi, yang sedang bekerja. Memberi tahu cekcok Reza-Nurul. Enung meminta Ahmadi segera pulang.

Ahmadi belum juga pulang, Enung sangat gelisah. Dia menelepon saudaranya, mengatakan hal yang sama. Tujuannya, segera ada yang datang, mengatasi cekcok hebat itu.

Ahmadi akhirnya tiba di rumah. Cekcok sudah reda. Ahmadi melihat reaksi Enung kelihatan sangat khawatir. Sebab, beberapa detik sebelumnya Enung mendengar teriak kesakitan Nurul. Setelah itu diam. Kedatangan Ahmadi telat sedikit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait