Pembunuhan Sadis di Extended Family

Pembunuhan Sadis di Extended Family

ILUSTRASI pembunuhan sadis di extended family. Extended family adalah keluarga besar yang terdiri atas ayah, ibum anak, mertua. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ditarik waktu mundur, ternyata kejadian beberapa hari sebelumnya, begini:

Senin, 25 Maret 2024, Nurul didatangi teman perempuan di rumahnyi. Lantas, Nurul dan teman pergi. Waktu itu di rumah ada Ahmadi.

Ahmadi: ”Dia (Nurul) setelah didatangi teman, mereka berdua segera pergi. Nurul pamitan ke saya, bahkan salim ke saya seperti biasanya. Teman perempuan itu juga ikut salim ke saya. Mereka bilang, pergi keluar sebentar.”

Ternyata malam itu Nurul tidak pulang. Esoknya lagi juga belum pulang. Esoknya lagi juga belum pulang. Nurul pulang Rabu malam, 27 Maret 2024. Disambut omelan suami. Dibantah istri. Omelan suami meningkat jadi kemarahan. Namun, waktu itu sudah hampir larut malam. Di lingkungan yang padat penduduk itu, Reza-Nurul berhenti cekcok. 

BACA JUGA: Leher dan Penis Terjerat, Bukan Pembunuhan

Esoknya terjadilah pembunuhan itu.

Ke mana perginya Nurul selama tiga hari dua malam?

Ahmadi: ”Saya tidak tahu pasti. Saya belum sempat tanya, keburu mereka cekcok. Lalu, esoknya sudah terjadi pembunuhan.”

Dari konstruksi cerita di atas, diduga problem rumah tangga Reza-Nurul bukan karena mereka tinggal seatap dengan orang tua atau mertua. 

Biasanya, suami-istri yang serumah dengan ortu begitu rawan problem. Sebab, betapa pun kecilnya orang tua atau mertua bakal memberikan dampak psikologis kepada keluarga muda. Tapi, di kasus ini tidak kelihatan begitu. Walaupun belum diteliti mendalam.

Suami-istri serumah dengan ortu disebut extended family (keluarga besar). Lawan katanya nuclear family (keluarga inti). Extended family rawan problem, baik bagi suami-istri maupun ortu atau mertua mereka. Ini universal. Dirasakan semua suku bangsa.

Dikutip dari The Standard (media massa Inggris Raya) 16 Februari 2017 berjudul This is how living with your parents affects your relationship, diurai berbagai kisah extended family dari perspektif suami-istri muda (anak atau menantu).

Dikisahkan, keluarga muda Susie, 27, dan Dave, 30, tinggal di Leeds, West Yorkshire, Inggris. Keduanya sama-sama sibuk. Dave bekerja sebagai marketer suatu perusahaan. Susie punya perusahaan startup.  

Asalnya, mereka kenal dan saling tertarik di London. Lalu, hidup bersama, mengontrak apartemen di London. Akhirnya menikah di London juga.

Setelah menikah, mereka ingin beli rumah. Namun, di London harga rumah dirasa mahal buat mereka. Untuk ukuran rumah mungil dua kamar di Leicester (sekitar 140 kilometer dari London) harga saat itu sekitar 150.000 pounds (sekitar Rp 2,6 miliar). Mereka belum mampu membeli itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: