Peran Kota dalam Menunjang Pemenuhan SDGs

Peran Kota dalam Menunjang Pemenuhan SDGs

ILUSTRASI Peran Kota dalam Menunjang Pemenuhan SDGs.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

DUNIA kita hari ini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, kita dihadapkan pada tantangan global yang kian kompleks. Di sisi lain, kita memiliki komitmen bersama untuk mengatasi tantangan tersebut melalui tujuan pembangunan berkelanjutan atau yang dalam bahasa Inggris disebut sustainable development goals (SDGs). 

SDGs, yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2015, merupakan sebuah agenda global yang mengamanatkan negara-negara untuk mencapainya sebelum 2030. 

Agenda itu mencakup berbagai aspek. Mulai pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, hingga aksi iklim. Tujuan akhir dari SDGs ialah terciptanya dunia yang lebih harmonis antara manusia dan lingkungannya.

BACA JUGA: Kota, Pilar Diplomasi Masa Depan

Menurut Jeffrey Sachs, direktur Center for Sustainable Development Columbia University, SDGs dapat diibaratkan sebagai sebuah ujian akhir dunia politik. Baginya, ujian yang dimaksud adalah pilihan antara mengakhiri kemiskinan dan melindungi bumi atau melanggengkan kebijakan-kebijakan eksploitatif yang menghancurkan bumi. 

Namun, di sisi lain, SDG juga didesain seuniversal mungkin untuk dapat disesuaikan dengan realitas dan permasalahan di setiap negara.

Dalam disiplin hubungan internasional, agenda seperti SDGs dapat kita sebut sebagai sebuah norma internasional. Konsep tersebut dapat kita pahami sebagai seperangkat kesepakatan yang diajukan sebagai landasan global pembentukan kebijakan luar negeri. Namun, sebagaimana digagaskan Amitav Acharya (2004), norma internasional perlu mengalami ”globalisasi” atau penyesuaian dengan konteks-konteks setempat. 

BACA JUGA: Banjir Terjang Kabupaten dan Kota di Pasuruan, Dua Orang Meninggal Dunia

Di saat yang sama, Eimer, Lutz, dan Schuren (2016) menekankan hal senada. Karena politik internasional tak memiliki kekuatan tunggal untuk mengatur perilaku seluruh negara, norma internasional bergantung pada spesifikasi di level domestik. 

Berbicara mengenai level domestik, kita tak dapat mengecilkan peran kota. Dengan lebih dari setengah populasi dunia yang kini tinggal di area urban, kota memiliki peran yang tidak hanya penting, tetapi juga kritis dalam mengatasi beberapa tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Misalnya, perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan keberlanjutan lingkungan.

Secara eksplisit, memang peran kota hanya disebutkan dalam satu SDGs, yakni SDGs 11 mengenai kota dan permukiman manusia yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, itu tidak berarti bahwa peran kota berhenti di SDGs 11 saja. 

BACA JUGA: Buku Sumpah Kabut Kota Karya A Junianto: Kota itu Utari

Justru, kota berada di garda terdepan dalam menghadapi masalah sehari-hari warganya, memegang peran penting dalam menyangga peran negara untuk mewujudkan SDGs. Poin tersebut pernah disampaikan Michael Bloomberg, mantan wali kota New York, yang dalam pidatonya menyebutkan, ”Ketika negara sibuk berdiskusi, kota sudah lebih dulu beraksi.” 

Meski demikian, kutipan di atas tentu bukanlah berarti bahwa negara tidak lagi penting. Namun, ia menggambarkan betapa kota sudah seharusnya dilibatkan sebagai penerjemah norma internasional agar tetap relevan di level nasional. Bagaimanapun, kota adalah pihak yang selalu dituntut untuk bereaksi cepat dalam menangani permasalahan berskala mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: