Presiden Israel Anggap Serangan Iran Sebagai Deklarasi Perang

Presiden Israel Anggap Serangan Iran Sebagai Deklarasi Perang

Presiden Israel Isaac Herzog dalam wawancara sky news--tangkapan layar youtube sky news

HARIAN DISWAY - Presiden Israel Isaac Herzog menganggap serangan rudal dan dron yang dilakukan Iran pada 13 April 2024 lalu sebagai deklarasi perang.

Menurut keterangan yang diberikan Herzog, serangan yang diluncurkan Iran tersebut berhasil diblokir oleh Israel dengan bantuan dari beberapa negara.

“Saya senang bahwa kita adalah bagian dari Koalisi Bangsa-Bangsa yang luar biasa yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam mencegah sebagian besar rudal dan drone dan senjata ini masuk ke Israel,” ujar Herzog.

BACA JUGA:Penerbangan Komersial Terdampak Ketegangan Iran-Israel, Kemlu Minta Warga RI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah

Dilansir dari wawancara Herzog dengan sky news, saat ini kabinet keamanan Israel tengah mendiskusikan langkah lanjutan yang diperlukan untuk melindungi dan membela masyarakat Israel.

Sidang kabinet keamanan tersebut berada di bawah tanggung jawab, serta ditetapkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Herzog menilai serangan dari empat penjuru Timur Tengah yang dilakukan Iran menggunakan rudal, rudal balistik, drone, dan senjata lainnya merupakan deklarasi perang.

BACA JUGA:Debat Panas Iran dan Israel di Sidang PBB, Israel Samakan Rezim Khomeini Iran Seperti Nazi

“ini seperti perang sungguhan, maksud saya ini adalah deklarasi perang,” tutur Herzog.

Herzog menyampaikan bahwa pihak Israel telah melakukan perundingan dengan mitranya, dan saat ini tengah mempertimbangkan semua opsi yang mungkin akan diambil. 

“Saya cukup yakin bahwa kami akan mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk melindungi dan membela masyarakat kami,” kata Herzog.

BACA JUGA:PBB Komentari Serangan Iran ke Israel: Kawasan Timur Tengah Berpeluang di Ambang Kehancuran

Meski demikian, Herzog menyatakan pihaknya sebenarnya tidak menginginkan peperangan terjadi. Namun upaya menciptakan perdamaian tersebut digagalkan oleh peristiwa pembantaian pada 7 Oktober 2023. 

“Kami mencari kedamaian, kami adalah pencari kedamaian, kami pergi berdamai dengan tetangga kami berkali kali," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: