Dewan Wanti-Wanti Proyek MRT Surabaya Harus Terintegrasi Dengan Sistem Transportasi Publik Lainnya

Dewan Wanti-Wanti Proyek MRT Surabaya Harus Terintegrasi Dengan Sistem Transportasi Publik Lainnya

Sistem Kereta MRT yang telah beroperasi di Jakarta. Sistem serupa tengah direncanakan dibangun di kawasan metropolitan Surabaya-Kemenhub-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) Surabaya diharapkan dapat menjadi solusi mengurai kemacetan di Kota Pahlawan.

Saat ini sistem transportasi MRT di Surabaya sedang dalam tahap studi kelayakan atau Feasibility Study (FS).

Studi digagas kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng Pemerintah Inggris. Durasinya sepanjang tahun 2024.

Dalam hal transportasi publik, Surabaya memang dinilai tertinggal jauh dengan Jakarta yang sudah lebih dahulu memiliki Bus Rapid Transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), hingga kereta cepat.

BACA JUGA:Tantangan Proyek MRT di Surabaya Sangat Kompleks


Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma.-Wulan Yanuarwati -Harian Disway

Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma mengungkapkan, pembangunan sistem MRT Surabaya tidak akan berarti jika tidak terkoneksi dengan sistem transportasi publik lainnya.

,"Jadi jangan cuma merencanakan MRT aja tapi harus sudah direncanakan terintegrasi dengan Suroboyo Bus dan Wira Wiri dan kalau bisa angkutan lama," ujarnya Sabtu, 20 April 2024.

Menurut William, desain integrasi antarmoda MRT harus berbarengan dengan rencana pembangunan.

"Jangan dibuat MRT dulu baru dibahas integrasinya tapi langsung dibahas integrasinya seperti apa. Harus jadi satu," lanjutnya.

Menurutnya, apabila integrasi dikesampingkan, maka diprediksi MRT tidak akan diminati warga. Alih-alih memangkas waktu berkendara, alhasil warga memilih tetap menggunakan kendaraan pribadi. 

BACA JUGA:Pemprov Jatim Akan Mulai Lagi Studi Kelayakan MRT Surabaya, Kali Ini Bekerjasama Dengan Inggris

"Orang mau ke MRT kesusahan buat apa? Kita mau jadi satu sistem transportasi yang holistik jadi di depan rumah mungkin naik Wira Wiri atau Suroboyo Bus, terus ke MRT baru ke mana gitu," ujarnya.

Apalagi, pembangunan mega proyek MRT berbiaya besar. Sehingga harus dimatangkan tak perlu terburu-buru dengan hasil tak maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: