Realisasi Parkir TJU Surabaya di Bawah 50 Persen, DPRD Desak Target Realistis
Petugas Dinas Perhubungan berjaga di area parkir Jalan Tanjung Anom untuk memastikan ketertiban dan kelancaran arus kendaraan, Selasa, 28 Oktober 2025-Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway
HARIAN DISWAY - Komisi C DPRD Kota Surabaya kembali mengangkat isu klasik yang tak kunjung tuntas. Ya, rendahnya realisasi pendapatan dari sektor parkir Tepi Jalan Umum (TJU).
Meski setiap tahun ditetapkan target ambisius, capaian riil tak pernah mencapai separuhnya. Dalam pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) 2026, anggota Komisi C, Sukadar, mengungkap sebuah fakta.
Selama dua tahun terakhir, realisasi retribusi parkir TJU hanya berkisar 43–44 persen dari target yang ditetapkan.
Padahal, tahun depan, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya akan mendapat tambahan anggaran Rp52 miliar.
Harusnya, itu menjadi sebuah peningkatan signifikan yang menurut Sukadar harus diimbangi dengan kinerja optimal, bukan sekadar alokasi dana.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Dorong Pemkot Perkuat BPR SAU
BACA JUGA:DPRD Surabaya Kritik Program Rp5 Juta per RW untuk Gen Z, Pertanyakan Kajian dan Transparansi

Area parkir di kawasan Tanjung Anom, Surabaya-Tirtha Nirwana Sidik-Harian Disway
"Setiap tahun target pendapatan parkir TJU hanya terealisasi di bawah 50 persen. Kita ingin target yang lebih realistis saja," kata Sukadar.
Akar masalahnya, menurut politisi PDI Perjuangan itu, terletak pada penetapan target yang jauh melampaui potensi riil.
Dishub Surabaya menargetkan pendapatan parkir TJU sebesar Rp73 miliar. Sementara berdasarkan kajian akademis dan analisis lapangan, angka yang realistis hanya sekitar Rp40 miliar.
"Dipaksakan Rp73 miliar, akhirnya ya nggak tercapai. Ini bukan soal kurang kerja keras, tapi soal perencanaan yang tidak berbasis data," sambungnya.
Akibatnya, tidak hanya anggaran daerah yang terbuang sia-sia dalam bentuk target fiktif, tapi juga potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang seharusnya bisa dimaksimalkan justru terbengkalai.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Kritik Pemkot Soal Tenda Hajatan, Jangan Lupakan Budaya Lokal!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: