Pasca Banjir Lahar Dingin Semeru, Perbaikan Jembatan Jadi Prioritas

Pasca Banjir Lahar Dingin Semeru, Perbaikan Jembatan Jadi Prioritas

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono bersama rombongan meninjau Jembatan Mujur II Kloposawit yang terputus akibat terjangan lahar dingin Gunung Semeru.-Humas Pemprov Jatim -

LUMAJANG, HARIAN DISWAY - Tingginya intensitas hujan di LUMAJANG menyebabkan Gunung Semeru memuntahkan lahar dingin pada Kamis malam, 18 April 2024. 

Luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo juga memperparah banjir hingga setinggi 15-20 cm. Setidaknya ada 7 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Candipuro, Pronojiwo, Pasirian, Lumajang, dan Sukodono yang terdampak banjir. 

Tercatat ada 495 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak banjir lahar dingin Semeru. Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, tiga warga dinyatakan meninggal dunia. 

BACA JUGA:Gunung Semeru Erupsi 3 Kali Hingga Siang Ini, Waspada Guguran Lahar di Sepanjang Aliran Sungai Besuk Kobokan

Dua di antaranya merupakan pasangan suami-istri warga Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. Satu korban lainnya merupakan warga Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo.

Beberapa fasilitas umum seperti jembatan juga mengalami kerusakan akibat terjangan banjir lahar dingin. BPBD Jatim mencatat ada 18 jembatan yang rusak.

Salah satunya jembatan Mujur II di Desa Kloposawit di Kecamatan Candipuro, Lumajang yang putus. Padahal, jembatan itu baru saja diresmikan September 2023. Artinya belum genap satu tahun berdiri.  

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono terus mendorong upaya percepatan penanganan bencana. Ia pun meminta Dinas PU Bina Marga Jatim untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan terhadap jembatan yang rusak. 

Perbaikan itu disampaikan Adhy menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) BPBD Provinsi Jatim.

BACA JUGA:Kali Regoyo Meluap Akibat Lahar Semeru, Warga Lumajang Evakuasi Mandiri

“Kami tidak ingin ada jeda. Khusus Jembatan Mujur II Kloposawit, targetnya Dinas PU Bina Marga bisa menyelesaikan dalam kurun waktu 1 bulan lebih 1 minggu," ucap Adhy saat meninjau wilayah terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Lumajang, Minggu, 21 April 2024. 

"Tahun lalu bisa lebih cepat dari target, jadi kalau targetnya 1 bulan 1 minggu, semoga bisa lebih cepat dari itu,” imbuhnya.

Langkah Pemerintah Provinsi dalam menangani bencana banjir lahar dingin di Lumajang itu terbilang gesit. 

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Kali Glidik II yang Hancur Akibat Banjir Lahar Semeru Rampung, Lalu Lintas Kembali Normal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: