Profil dan Perjalanan Karier Joko Pinurbo, Penyair yang Meninggalkan Warisan Kata
Profil dan perjalanan karier Joko Pinurbo, sang penyair Yogyakarta yang meninggalkan warisan kata. --flickr.com
Setelah itu, karya-karya puisi Jokpin semakin bermunculan dan ia mengukuhkan namanya sebagai salah satu penyair terkemuka di Indonesia. Di antara karya populer lainnya, seperti Telepon Genggam, Kekasihku, Pacar Senja - Seratus Puisi Pilihan, dan masih banyak lagi.
Dalam puisinya tersebut, Jokpin memadukan unsur humor, narasi yang kuat dan ironi yang menyentuh. Ia mampu memainkan kata-kata dengan mahir, menciptakan citra yang menggugah imajinasi pembaca dan menghadirkan hal yang melekat dengan kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Kelas Penulisan Prosa dan Puisi Teater Gapus Hadirkan Penyair dan Prosais Top
Ciri khas yang dimiliki Jokpin dalam karyanya adalah penggunaan bahasa yang terasa segar dan mengalir, dengan kekuatan untuk menghipnotis pembaca.
Kata-kata yang ia pilih begitu indah dan mendalam, membuat karyanya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, dari yang awam hingga pecinta sastra sejati. Berkat kelihaiannya dalam menciptakan karya sastra, Jokpin berhasil mencetak banyak prestasi.
Penghargaan pertamanya adalah Hadiah Sastra Lontar pada 2001. Menandai awal dari serangkaian pengakuan atas karya-karyanya yang luar biasa. Di tahun yang sama, ia juga meraih Sih Award untuk Puisi Terbaik dari Jurnal Puisi.
BACA JUGA: Biografi Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Berhasil Jadi Mimpi Buruk Israel
Penghargaan berikutnya datang dari Pusat Bahasa Depdiknas pada tahun 2002, ia mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penulis yang paling dihormati dalam dunia sastra Indonesia.
Penghargaan lainnya termasuk Penghargaan Sastra Khatulistiwa pada tahun 2005 menegaskan reputasinya sebagai salah satu penyair terkemuka di negeri ini.
Prestasi Jokpin tidak hanya diakui di dalam negeri, karyanya yang bertajuk Di Bawah Kibaran Sarung dan Pacar Kecilku meraih penghargaan bergengsi Khatulistiwa Literary Award.
Jokpin juga ikut serta dalam acara pembacaan puisi internasional seperti Poetry Festival Winternachten Transnational di Inggris, Festival of Arts Winternachten di Belanda dan Indonesian Poetry Forum di Jerman.
Namun, puncak dari semua penghargaan yang ia terima adalah SEA Write Award pada 2014, pengakuan yang langka dari masyarakat sastra Asia Tenggara atas kontribusinya yang luar biasa dalam dunia puisi.
Tidak hanya di bidang sastra, Jokpin mendapat Penghargaan Anugerah Kebudayaan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X adalah bukti penghargaan atas perannya sebagai pelestari seni dan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.
BACA JUGA: Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya Kenang Masa-Masa di Puteri Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: