Walau Produksi Meningkat, Laba Bersih PTBA Turun Lima Persen

Walau Produksi Meningkat, Laba Bersih PTBA Turun Lima Persen

Tongkang batubara yang melintasi sungai Mahakam, Samarinda.-Michael Fredy Yacob-

HARIAN DISWAY - PT Bukit Asam Tbk catatkan laba bersih sebesar Rp 790 miliar di kuartal I-2024. Emiten dengan kode PTBA ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun. Angka itu turun 5,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu di angka Rp 9,95 triliun.

PTBA juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp1,5 triliun. Sementara itu, beban pokok pendapatan PTBA naik 1,15 persen menjadi Rp 7,99 triliun dari Rp 7,89 triliun secara tahunan. 

Meningkatnya beban tersebut membuat PTBA membukukan penurunan laba bruto 31,01 persen menjadi Rp1,41 triliun. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,05 triliun. 

BACA JUGA: Rapor Merah Antam di Kuartal Pertama Tahun Ini

Alhasil, laba bersih PTBA juga tergerus 31,99 persen menjadi Rp 790,9 miliar di kuartal I/2024. Laba bersih ini turun dari Rp 1,16 triliun di kuartal I/2023. 

Dalam keterangan resminya, PTBA menuturkan pencapaian laba bersih ini didukung oleh peningkatan kinerja operasional PTBA sepanjang triwulan I/2024. 

Total produksi batubara PTBA pada kuartal I/2024 mencapai 7,3 juta ton atau tumbuh 7 persen dibanding periode yang sama di 2023 yang hanya sebesar 6,8 juta ton. Ditunjang oleh kenaikan volume penjualan batubara sebesar 10 persen menjadi 9,7 juta ton.

BACA JUGA: Harga Minyak Mentah Turun Hampir Satu Persen

PTBA juga mencatat ekspor periode I tahun ini juga mengalami kenaikan empat persen menjadi 3,8 juta ton dari periode yang sama tahun lalu. Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia. 

Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan. Adapun realisasi angkutan batubara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton.

Angka ini meningkat 9 persen dibanding periode yang sama di 2023. Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, tantangan PTBA di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.

BACA JUGA: Terminal Teluk Lamong Resmi Operasikan Terminal Petikemas Nilam

Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21 persen secara tahunan dari USD100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi US$78,9 per ton. 

Sedangkan rata-rata indeks harga batubara Newcastle terkoreksi 49 persen secara tahunan menjadi USD 125,76 per ton. “Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: