Single Parent? Jangan Khawatir Soal Merawat Anak, Begini Kiatnya
Single parent? jangan khawatir soal merawat anak, begini kiatnya. Seorang single parent dapat berhasil dalam merawat dan mendidik anak. Kuncinya adalah cinta dan komitmen.-freepik-freepik.com
Anak bisa jadi menderita akibat perpisahan kedua orang tuanya. Hubungan mereka terhadap ayah atau ibu yang tak memiliki hak asuh akan menjauh. Anak akan merasa ditinggalkan atau khawatir mereka melakukan kesalahan.
Lakukan apa pun yang Anda bisa untuk membina hubungan baik antara anak Anda dan orang tuanya yang tak memiliki hak asuh. Anda dapat membantu hal ini dengan duduk bersama mantan dan membuat keputusan.
Diskusikan bagaimana menangani tugas sekolah, liburan, waktu berkunjung, ulang tahun dan Natal, dan bahkan hal-hal kecil seperti uang saku atau waktu menonton TV.
Semakin Anda bekerja sama sebagai sebuah tim, semakin besar dampak positif dari pola asuh single parenting. Anda akan mampu menciptakan lingkungan pengasuhan yang stabil untuk anak-anak Anda.
Melihat Anda berdua masih bekerja sama untuk menjaga dan mendukung mereka, itu akan membantu mereka agar tidak terlalu terpaut. Semakin banyak rasa aman yang dapat Anda ciptakan, semakin baik pula bagi perkembangan anak.
BACA JUGA:Anak Mulai Masuk Fase Remaja, Apa Saja Langkah Parenting Yang Harus Dilakukan?
Single parent? jangan khawatir soal merawat anak, begini kiatnya. Sebagai single parent, pujilah keberhasilan anak. Sekecil apa pun pujian akan berdampak bagi diri dan emosi anak tersebut.-freepik-freepik.com
Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan akan perpisahan dapat berdampak pada pola asuh single parenting. Prestasi anak dapat menurun. Hubungan sosial dengan kawan-kawannya akan merenggang. Itu sebabnya mengambil langkah-langkah untuk mengurangi stres dan kecemasan mereka sangatlah penting.
Jika perpisahan Anda sangat sengit, anak Anda akan dihadapkan pada banyak hal negatif. Menyaksikan pertikaian orang tua merupakan hal yang menjengkelkan bagi anak-anak. Begitu pula ketika mereka mendengar orang tua berbicara buruk tentang satu sama lain.
Jangan pernah mengkritik orang tuanya di depan mereka. Pastikan diskusi panas terjadi di luar jangkauan pendengaran anak-anak.
Karena anak Anda tumbuh dengan orang tua tunggal, jangan bersandar pada anak Anda secara emosional. Hal itu akan menyebabkan mereka stres dan berdampak pada perkembangan emosi mereka.
Bangun jaringan dukungan yang kuat dari keluarga dan teman. Anda dapat membicarakan keuangan, pekerjaan, atau tekanan lainnya dan tidak melibatkan anak.
Jika anak Anda sudah cukup besar untuk memahaminya, jelaskan kepadanya bahwa stres yang Anda derita bukanlah kesalahannya. Yakinkan mereka bahwa Anda mencintai mereka dan akan selalu ada untuk mereka.
Menjadi anak dari orang tua tunggal merupakan transisi yang sulit. Dampak dari single parenting akan berdampak pada beberapa bidang kehidupan anak Anda.
Namun, dengan cinta dan komitmen, Anda dapat membantu mereka melewati masa sulit ini dan membantu mereka berkembang. (Guruh Dimas Nugraha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: marriage.com