Bukan Gelombang Panas! Ini Penyebab Suhu Tinggi di Indonesia versi BMKG, Lebih Bahaya di Negara Lain

Bukan Gelombang Panas! Ini Penyebab Suhu Tinggi di Indonesia versi BMKG, Lebih Bahaya di Negara Lain

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah DKI Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024: Tanpa Hujan?--BMKG

HARIAN DISWAY - Pada beberapa waktu belakangan ini, wilayah Indonesia tengah dilanda gempuran suhu udara panas di daerah-daerahnya. 

Suhu panas ini ternyata memang sedang melanda negara-negara di Asia Tenggara, sebut saja Thailand dengan suhu maksimum 52°C dan Kamboja dengan 43°C.

Meski demikian, penyebab suhu panas yang melanda Asia dan Indonesia memiliki penyebab yang berbeda. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa suhu udara panas yang tengah terjadi di Asia diakibatkan oleh gelombang panas atau heatwave


Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut bahwa suhu rerata bumi sudah meningkat 1,45 derajat celcius. Berkurangnya es di puncak Jaya Papua juga merupakan salah satu indikator-BMKG-

BACA JUGA:Siap-siap! BMKG Prediksi Indonesia Akan Masuki Musim Kemarau Mei Ini, Beda dengan Gelombang Panas Asia

“Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya,” lanjut Dwikorita.

Suhu panas ini salah satunya dipicu oleh berkurangnya pembentukan awan dan curah hujan, sehingga terjadi kombinasi pemanasan sekaligus kelembaban yang relatif tinggi.

Menurut Dwikorita, fenomena seperti ini sebenarnya wajar terjadi pada periode peralihan musim dari sebelumnya musim penghujan menjadi musim kemarau. 

BACA JUGA:Bukan Gelombang Panas, Inilah Penyebab Udara Panas di Indonesia

"Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari," terang Dwikorita. 

Pada malam hari, lanjut Dwikorita, kondisi gerah ini akan terasa apabila langit masih tertutup awan disertai dengan kelembaban dan suhu udara yang relatif tinggi. 

Kemudian, kondisi gerah akibat suhu panas ini akan berangsur-angsur berubah menjadi suhu dingin ketika hujan turun pada malam hari. 

BACA JUGA:6 Penyakit yang Muncul Akibat Gelombang Panas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bmkg