Tim Thomas dan Uber Disambut Suka Cita di Bandara Soekarno-Hatta

 Tim Thomas dan Uber Disambut Suka Cita di Bandara Soekarno-Hatta

Tim Thomas dan Uber Indonesia tiba di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 6 Mei 2024-Ragil Putri Irmalia-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Tim Thomas dan Uber Indonesia telah kembali ke tanah air pada Senin, 6 Mei 2024. Meski kalah di babak final, kedatangan mereka tetap disambut dengan suka cita di Gedung VVIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pemain, pelatih, dan ofisial tim mendapat pengalungan bunga dari Menpora Dito Ariotedjo, Sekjen PP PBSI M. Fadhil Imran, dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta.

"Pencapaian Tim Thomas dan Uber ini merupakan bagian perjalanan panjang. Capaian sebagai runner up harus disyukuri dan semestinya tidak memadamkan api semangat dan terus berjuang, evaluasi, dan bangkit dengan lebih baik," kata Fadil.

Dalam Piala Thomas dan Uber 2024 ini ada beberapa catatan bersejarah.

BACA JUGA:Final Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up Akibat Salah Strategi?

BACA JUGA:Final Thomas Cup 2024: Yes! Jonatan Bikin Kedudukan Jadi 1-2, Inilah yang Jadi Motivasinya

Tim Uber berhasil mencapai final pertama kalinya setelah 16 tahun. Tim Thomas melangkah ke final dalam tiga tahun beruntun.

Pada laga puncak, Tim Uber kalah 3-0 dari Tiongkok. Begitu pula dengan Tim Thomas.


Apriyani Rahayu (kiri) dan Fajar Alfian (tengah) menyerahkan plakat runner up Piala Thomas dan Uber 2024 kepada Sekjen PP PBSI M. Fadil Imran di Gedung VVIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin, 6 Mei 2024-Ragil Putri Irmalia-

Fajar Alfian dkk menelan kekalahan 3-1 oleh Tiongkok di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu pada Minggu, 5 Mei 2024.

Untuk Tim Uber, hasil ini melebihi target. PBSI sendiri awalnya mematok target semifinal. Hasilnya Apriyani Rahayu dkk berhasil membawa medali perak.

"Ini langkah yang sangat baik terutama di Piala Uber melebihi target yang ditentukan yaitu semifinal. Namun, Tim Uber bisa menunjukkan mampu lolos ke partai final dan melawan Tiongkok.  Ini yang kami apresiasi," kata Kabid Binpres PP PBSI Ricky Subagja, yang juga bertindak sebagai manajer tim.

Untuk Tim Thomas, Ricky mengakui memang belum bisa membawa kembali trofi beregu tersebut ke Indonesia. Terakhir kali Indonesia merebut gelar pada Piala Thomas 2020.

"Sekalipun belum bisa merebut kembali Piala Thomas ataupun Piala Uber, tetapi perjuangannya mereka saya akui ini begitu luar biasa. Ini sangat solid di sana, kebersamaannya sangat terasa, karena memang di tim event ini sangat berbeda dengan event-event atau event individual," imbuh Ricky. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: