Final Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up Akibat Salah Strategi?

Final Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up Akibat Salah Strategi?

FINAL Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up.-Deri Destan-PP PBSI

HARIAN DISWAY - Indonesia lagi-lagi harus menelan kekecewaan. Kita kembali gagal memulangkan Piala Thomas. Dalam final yang digelar di Hi-Tech Zone Sports Center, Chengdu, Jonatan Christie dkk kalah 1-3 oleh Tiongkok.

Seperti edisi 2022, tim Thomas Cup Indonesia harus puas menjadi runner up. Ya, secara back-to-back kita menembus final. Dan secara back-to-back pula jadi runner-up. Kira-kira, apa penyebab kekalahan ini?

Sebagaimana diketahui, Indonesia gagal mengamankan dua pertai pertama. Anthony Sinisuka Ginting dan Fajar Alfian/M Rian Ardianto seperti demam panggung. Sehingga kalah oleh lawan-lawannya.

BACA JUGA:Final Thomas Cup 2024: Yes! Jonatan Bikin Kedudukan Jadi 1-2, Inilah yang Jadi Motivasinya

Anthony dibantai Shi Yu Qi 17-21, 6-21. Sedangkan Fajar/Rian sempat memberi harapan dengan penampilan solid di game kedua. Namun, mereka kendor di akhir-akhir game ketiga sehingga menyerah 18-21, 21-17, 17-21.


FINAL Thomas Cup 2024: Tiongkok vs Indonesia 3-1, Back-to-Back Runner Up. Foto: M Shohibul Fikri/Bagas Maulana.-Deri Destan-PP PBSI

Nah, setelah performa mengesankan Jonatan Christie yang mengalahkan Li Shi Feng di partai ketiga, laga berlanjut ke partai keempat. M Shohibul Fikri/Bagas Maulana berhadapan dengan He Ji Ting/Ren Xiang You yang merupakan ganda ketiga Tiongkok.

Mereka tampil di bawah form, sehingga kalah telak 21-11, 21-15 dalam waktu 38 menit saja.

"Kecewa pastinya. Karena kami belum berhasil upgrade medali dari dua tahun lalu," kata Bagas Maulana setelah pertandingan, dalam pernyataan yang dikirim PP PBSI.

BACA JUGA:Final Thomas Cup 2024: Ginting Banjir Error dan Gagal Sumbangkan Poin Pertama, Ini Alasannya

BACA JUGA:Thomas Cup 2024: Tanpa Kejutan, Ini Susunan Pemain Indonesia vs Tiongkok di Final

"Pasangan Tiongkok bermain sangat cepat. Kami tidak bisa mengimbangi drive-drive, mereka padahal sudah coba mengadu. Banyak mengangkat bola pun bukan pilihan yang tepat," jelasnya.

Fikri mengatakan, setelah kekalahan di dua partai pertama, memang pemain di partai ketiga dan seterusnya berusaha menyusul ketertinggalan. Mereka tidak punya pilihan selain menyapu bersih tiga laga tersebut. Namun, Fikri/Bagas gagal keluar dari tekanan.

"Beban pasti ada, tapi kami harus mengatasi hal itu," kata Fikri. "Tadi juga kami coba serileks mungkin saat masuk lapangan. Main saja seperti biasa. Menampilkan yang terbaik. Tetapi lawan juga turun dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi," jelasnya. Apalagi, ini adalah kandang mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: