Gantikan Ayah yang Meninggal, Remaja 18 Tahun Jadi Jamaah Haji Termuda dari Embarkasi Surabaya

Gantikan Ayah yang Meninggal, Remaja 18 Tahun Jadi Jamaah Haji Termuda dari Embarkasi Surabaya

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (Koko putih) bersalaman dengan Jamaah Termuda dari Embarkasi Surabaya, Moch Abdul Aziz.-Sahirol Layeli-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sedikipun tak terbesit di pikiran Moch Abdul Aziz, bahwa ia akan menjalankan ibadah haji di usia muda. Remaja asal Bojonegoro itu berkesempatan menunaikan rukun islam kelima tersebut di usia yang masih 18 tahun.

Aziz resmi menjadi jamaah haji termuda dari Embarkasi Surabaya. Laki-laki kelahiran Bojonegoro, 29 April 2006 itu berangkat haji untuk menggantikan sang ayah, Mohammad Muhtarom, yang meninggal dunia dua tahun lalu.

Ditemui Harian Disway seusai seremonial pemberangkatan, Aziz mengaku bersyukur berkesempatan untuk menunaikan ibadah yang sangat istimewa ini, yakni berangkat ke tanah suci.

BACA JUGA:Jamaah Haji Embarkasi Surabaya Mulai Tinggalkan Tanah Air Menuju Madinah Hari Ini

Senyum manis yang terpancar di wajah Aziz benar-benar menunjukkan perasaan bahagianya. "Apalagi saya di sini paling muda. Jadi pengalaman yang luar biasa," ucapnya di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Sabtu malam, 11 Mei 2024.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Aziz pun bertekad untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan sungguh-sungguh. "Jadi kesempatan haji ini saya maksimalkan untuk ibadah di sana," ungkap siswa kelas 2 SMK Telkom Malang itu.

Aziz tak berangkat sendiri. Ia berhaji bersama sang Ibunda, Amisih, yang berusia 52 tahun. Amisih memang sudah lama mendaftar haji bareng sang suami. Sayang, Muhtarom lebih dulu menghadap Yang Kuasa.

BACA JUGA:Jemaah Haji Embarkasi Jawa Timur Gelombang Pertama Berangkat Menuju Tanah Suci, Bojonegoro Mengawali!

Mulanya, tawaran menggantikan Muhtarom berhaji diberikan kepada dua kakak Aziz.


Moch Abdul Aziz (kanan), jamaah haji termuda dari Embarkasi Surabaya (paling kiri) saat mengikuti seremonial pemberangkatan, Sabtu malam, 11 Mei 2024.-Sahirol Layeli-

"Saya punya tiga saudara. Mereka mengaku belum bisa (berangkat haji). Saat saya ditawari, ya saya mau saja. Karena kesempatan ini kan langka sekali," cerita Aziz, lantas tertawa semringah.

Bersekolah di Malang, Aziz harus berjauhan dengan ibunda yang tinggal di Bojonegoro. Ia pun tak bisa mengikuti kegiatan manasik haji dari daerahnya.

BACA JUGA: Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji, Menag: Luruskan Niat dan Jaga Kesehatan

BACA JUGA:PJ Gubernur Jatim Lepas Rombongan Jamaah Haji Kloter 1 dari Asrama Embarkasi Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: