KRI dr Soeharso-990 Bawa Alsintan ke Merauke

KRI dr Soeharso-990 Bawa Alsintan ke Merauke

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman (kanan) saat meninjau alsintan di dalam KRI dr Soeharso-990, di dermaga Koarmada II, Selasa, 14 Mei 2024-Michael Fredy Yacob-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kapal Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso-990 sudah meninggalkan dermaga Koarmada II Surabaya. Kapal yang dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Suryai itu akan berangkat ke Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Kapal itu membawa 118 orang. Dua di antaranya adalah petugas dari Kementerian Pertanian RI. Sisanya adalah kru KRI dr. Soeharso-990. Dari Surabaya ke Merauke akan memakan waktu delapan hari. Kapal itu membawa alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Mentan ingin membuat sawah baru di sana. Totalnya sekitar 1 juta hektar. Itu untuk meningkatkan produksi padi fdi Indonesia Timur. Alsintan yang dikirim adalah traktor roda empat sebanyak 52 unit, combine harvester sebanyak 10 unit, dan transplanter sejumlah 10 unit.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi tekanan elnino. Pemerintah pun harus melakukan antisipasi risiko kelaparan. Sehingga, harus dilakukan mitigasi risiko kelangkaan pangan.

Salah satu yang dilakukan adalah membuka lahan baru pertanian. Pemerintah Indonesia sudah membuka lahan pertanian di beberapa pulau. Mulai Sumatera, Kalimantan, hingga yang saat ini dilakukan di Merauke, Papua.

BACA JUGA: Kementan Alokasikan 3700 Pompa Air untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Jawa Timur

“Merauke nanti menjadi lumbung pangan Indonesia. Jadi kalau ada kekurangan pangan di satu provinsi, kita suplai dari Merauke. Luas yang kita tanam dalam waktu dekat sekitar satu sampai dua tahun ini sebesar satu juta hektare,” katanya di dermaga Koarmada II, Selasa 14 Mei 2024.

Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia, Mentan saat ini sedang berhemat. Tidak melaksanakan kegiatan berlebihan. Termasuk saat mengirim alsintan ke Papua Selatan.

Andi memilih untuk meminjam kapal TNI-AL. Saat itu, ia meminjam dua kapal untuk mengangkut alsintan yang akan dikirim untuk membuka lahan pertanian di Papua. “Ternyata satu saja sudah cukup. TNI-AL sebenarnya sudah siapkan dua kapal perangnya,” ucapnya.

Mentan juga akan melakukan transformasi pertanian. Dari tradisional menjadi modern. Artinya semua menggunakan teknologi. Tujuannya masih sama. Menekan biaya sampai 50 persen. Meningkatkan produktivitas, juga meningkatkan indeks pertanaman.

BACA JUGA: Bulog Jatim Fokus Serap Padi Petani

Tentu nantinya akan meningkatkan kesejahteraan petani. Di sisi lain, akan menarik minat generasi muda untuk bertani. “Ini sangat menguntungkan. Kata kuncinya adalah sektor pertanian ini nanti menguntungkan. Sehingga generasi milenial mau bertani,” ucapnya.

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma mengatakan, berdasarkan undang-undang (UU) RI nomor 34/2004 tentang TNI, tugas operasi militer selain perang adalah membantu tugas pemerintah di daerah.

“Jadi dalam kondisi seperti ini, panglima TNI memberikan dukungan melalui Angkatan Laut dengan mengerahkan KRI. Kami sudah menyiapkan dua KRI dalam operasi ini. KRI dr. Soeharso-990 dan KRI Teluk Celukan Bawang-532,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: