Kementan Alokasikan 3700 Pompa Air untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Jawa Timur
Ratusan unit pompa air dari Kementerian Pertanian berjejer di lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya, Kamis, 18 April 2024. -Julian Ramadhon -
HARIAN DISWAY - Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan 3.700 unit pompa air kepada kelompok tani se-Jawa Timur. Ini selaras dengan komitmen kementan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia melalui program pompanisasi yang masif.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, bantuan pompa air senilai Rp 113,9 juta itu juga bisa menjadi solusi cepat menghadapi El Nino.
Melalui bantuan pompa air, Mentan Amran menargetkan produksi padi 2024 di Jatim meningkat hingga 1,2 juta ton gabah kering giling (GKG). Artinya naik 12,56 persen dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Bulog Jatim Fokus Serap Padi Petani
Mentan menjelaskan bahwa bantuan ini mengingat Jatim sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Secara rinci dia mengatakan, Jatim memiliki kurang lebih 380 ribu hektare tadah hujan.
"Bisa dibayangkan, di Jatim ini ada 380 ribu hektare pertanian. Kalau 300 ribu saja kita naikkan berarti 600 kali 5 sama dengan 3 juta ton," ucapnya di Surabaya, Kamis, 18 April 2024.
Karena itu Amran optimis, jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di 300 ribu hektar lahan saja, maka Jatim dipastikan dapat menutupi 50 persen kebutuhan beras nasional yang beberapa tahun belakangan ini dipenuhi dari impor.
BACA JUGA: Prabowo Janji Naikkan Gaji Guru Honorer Hingga Penyuluh Pertanian
Ia juga optimistis bila program pompanisasi ini berhasil, produksi pertanian meningkat secara cepat. Defisit yang terjadi pada 2023 bisa tertutupi.
Secara simbolis, Mentan Amran memberikan bantuan pertanian kepada PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono pada Apel Siaga di Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya, Kamis, 17 April 2024.-Julian Ramadhon -
“Ini kita pasang pompa sehingga yang tadinya tanam satu kali bisa jadi tiga kali. Artinya kita bisa capai nanti dari Jatim saja target kenaikan mencapai 2 juta ton, minimal 1 juta ton, itu bisa menutupi 50 persen impor kita hanya dari satu provinsi” ungkap Amran.
Menurut mentan, solusi tersebut lebih praktis jika dibandingkan dengan upaya membuka sawah baru. Karena itu pompa-pompa tersebut dipasang agar bisa untuk bercocok tanam.
BACA JUGA: Korporasi Petani, Kekuatan Ketahanan Pangan
"Tetapi kalau kita bangun sawah baru butuh 1-3 tahun untuk menyesuaikan kondisi tanah dan seterusnya. Sementara pompanisasi ini bisa meningkatkan produksi secara cepat” sambung Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: