Petani Sayuran dan Bunga Krisan Keluhkan Syarat Rumit Tebus Pupuk Subsidi

Petani Sayuran dan Bunga Krisan Keluhkan Syarat Rumit Tebus Pupuk Subsidi

Petani sayuran dan bunga krisan di Kabupaten mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk subsidi sehingga mengancam tanaman mereka menjadi gagal panen-Istimewa-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Para petani sayuran, bunga krisan, dan peternak sapi di Kabupaten Pasuruan kelabakan.

Di tengah musim pemupukan, mereka justru kesulitan mendapatkan pupuk subsidi akibat regulasi yang dianggap membingungkan dan memberatkan.

Syarat baru berupa KTP digital membuat banyak petani ditolak saat menebus pupuk, meski sudah terdaftar di RDKK.

BACA JUGA:Pemkot Pasuruan Gencarkan Grebek Stunting di Bugul Lor dan Kebonagung, Fokus Pola Asuh dan Gizi

Seorang petani sayuran asal Kecamatan Tutur, berinisial AD, mengaku sudah berulang kali mendatangi toko distributor pupuk subsidi, namun tetap ditolak.

Ia menyebut alasan yang diberikan adalah karena KTP yang dibawa bukan KTP digital.

"Karena aturan dari Pupuk Indonesia (PI), kata karyawan toko distributornya begitu kepada para petani," ujar AD.

BACA JUGA:Lomba Dayung Wali Kota Cup 2025 Jadi Magnet Wisata dan Ekonomi Warga Pasuruan

Padahal, tanaman sayuran dan bunga krisan yang mereka tanam sedang memasuki masa pemupukan. Keterlambatan pupuk dapat berdampak serius pada hasil panen.

Petani pun mempertanyakan klaim Kementerian Pertanian yang disebut-sebut telah menyederhanakan akses terhadap pupuk subsidi.

"Yang katanya mendapatkan pupuk subsidi semakin mudah dan banyak regulasi-regulasi yang dihapus demi kemakmuran petani, tetapi fakta di lapangan harus dengan KTP digital. Padahal, sudah membawa fotokopi KTP, data sudah masuk di RDKK, malah tidak bisa nebus pupuk dengan alasan aturan Pupuk Indonesia (PI)," keluh DD, petani cabai.

BACA JUGA:KONI Kabupaten Pasuruan Mengevaluasi Hasil Porprov 2025, Sarpras Latihan Atlet Jadi Kendala

Keluhan serupa juga datang dari petani bunga krisan. Mereka mengatakan pemupukan yang terlambat bisa merusak kualitas tanaman.

"Iya sama, sudah berkali-kali ke distributor, tapi ditolak," ujar SDR, petani bunga krisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: