WWF ke-10 Berlangsung di Bali, Indonesia Tekankan Pentingnya Resiliensi Global guna Atasi Persoalan Air di Dunia

WWF ke-10 Berlangsung di Bali, Indonesia Tekankan Pentingnya Resiliensi Global guna Atasi Persoalan Air di Dunia

World Water Forum ke-10 resmi digelar di Bali pada Sabtu, 18 Mei 2024. Indonesia tekankan pentingnya resiliensi global untuk mengatasa persoalan air dunia.--Youtube Kemkominfo TV

BALI, HARIAN DISWAY - World Water Forum (WWF) ke-10 resmi digelar di Nusa Dua, BALI pada Sabtu, 18 Mei 2024. 

Dalam kesempatan itu, Indonesia menekankan pentingnya resiliensi global berkelanjutan demi mengatasi persoalan air di dunia.

Resiliensi berkelanjutan merupakan kemampuan untuk mewujudkan lingkungan yang kuat dalam menghadapi bencana, baik secara struktural maupun nonstruktural.

BACA JUGA:Indonesia Ajak Delegasi WWF ke-10 Ikut Upacara Segara Kerthi

Menurut Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati, kerja sama secara kolaboratif disertai dengan perjanjian-perjanjian konkret tingkat global sangat diperlukan untuk mewujudkan resiliensi berkelanjutan.

“Contoh (dalam menangani) sungai yang melintasi beberapa wilayah, seperti Sungai Rhein yang melintasi negara-negara Eropa dan Sungai Mekong yang melintasi beberapa negara Asia,” rinci Raditya. 


Tamu yang hadir dalam World Water Forum ke-10 di Bali pada Sabtu, 18 Mei 2024.--Youtube Kemkominfo TV

Meskipun demikian, Raditya mengungkapkan masih banyak hambatan yang mungkin terjadi dalam mewujudkan resiliensi global berkelanjutan, salah satunya perubahan iklim.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Hingga Elon Musk Dijadwalkan Hadir di Puncak World Water Forum ke-10, Ada Peresmian Starlink Juga

Ia menyebut perubahan iklim merupakan pemicu utama dari banyaknya persoalan air di dunia.

Mulai dari bencana banjir dan longsor akibat hujan yang berlebihan, hingga kebakaran hutan, kegagalan panen, kekurangan pangan, dan kemiskinan yang terjadi karena musim kemarau panjang. 

“Itu mencakup semua sistemik yang ada, termasuk pemicunya, perubahan iklim dan juga bagaimana mencapai pembangunan berkelanjutan,” kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB itu. 

Permasalahan air karena perubahan iklim tersebut sudah menjadi bahan perbincangan dunia.

Bahkan, sempat dibahas dalam Kesepakatan Paris (Paris Agreement) pada tahun 2015 hingga perumusan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang biasa dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: siaran pers world water forum ke-10