Santo Carlo Acutis: The Cyberapostle, Sang Santo Milenial Pertama
WAJAH CERAH Santo Carlo Acutis di makamnya yang terletak di Gereja Santa Maria Maggiore, Asisi, Italia.-AFP-
Gereja Katolik mengumumkan satu orang kudus baru. Dia adalah Carlo Acutis yang diumumkan oleh Paus Fransiskus menjadi santo pelindung internet di kalangan umat Katolik.
WAJAHNYA tetap cerah meski sudah“tertidur” selama 14 tahun. Dia berbaring di dalam peti kaca, dengan mengenakan jaket hitam sembari tangannya terlipat rapi di atas perut.
Namanya Carlo Acutis. Ia adalah pemuda kelahiran London yang baru saja diangkat menjadi Santo oleh Paus Fransiskus, 24 Mei 2024.
Peristiwa iman tentang jenazah Carlo Acutis yang memancarkan kekudusan itu mengundang decak kagum. Sosoknya penuh keteladanan. Di masa muda ia mengabdikan dirinya untuk Gereja melalui internet.
Proses beatifikasi Carlo Acutis dimulai pada 2020, sehingga ia digelari sebagai seorang Beato, atau yang Terberkati.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Akan Datang Ke Indonesia, Menag: Kado Istimewa Bagi Umat Katolik
MAKAM KACA di Gereja Santa Maria Maggiore, Asisi, yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Santo Carlo Acutis.-AFP-
Gelar itu tidak serta merta datang dengan sendirinya. Ada banyak proses penyelidikan panjang yang membutuhkan bukti bahwa Carlo Acutis benar-benar orang kudus pilihan Tuhan.
Salah satu mukjizat yang mengantar Carlo menuju gelar ini adalah kesembuhan seorang anak Brasil bernama Matheus. Anak itu menderita cacat lahir parah yang disebut annular pancreas.
Setelah berdoa bersama ibunya memohon perantaraan doa Carlo Acutis, keajaiban pun terjadi. Matheus dinyatakan sembuh total dan tim medis tidak bisa menjelaskan peristiwa ini secara ilmiah.
Mukjizat itu menjadi bukti nyata kekudusan Carlo, mengantarkannya untuk dimuliakan di altar kudus dan digelari sebagai Beato.
Ibu Carlo Acutis, Antonia Salzano, mereasakan keputusan beatifikasi tersebut sebagai kegembiraan yang luar biasa. “Sudah banyak orang yang berdoa untuk kanonisasi ini, ujar Antonia Salzano dilansir dari Radio Vatikan.
Carlo Acutis lahir di London pada 1991. Lahirnya Acutis kecil membawa secercah harapan dan cahaya ke dalam hidup keluarganya. Tak lama setelah kelahirannya, ia dan keluarganya kembali ke tanah air mereka, yakni ke Milan, Italia.
Carlo tumbuh besar seperti anak-anak pada umumnya: bermain sepak bola, menghabiskan waktu di depan komputer, menonton film.
BACA JUGA:Misa Minggu Palma, Umat Katolik Awali Pekan Suci Menjelang Paskah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: