Laporan Haji 2024 (24): Masjid Qiblatain, Saksi Bisu Perubahan Arah Kiblat

Laporan Haji 2024 (24): Masjid Qiblatain, Saksi Bisu Perubahan Arah Kiblat

Interior di dalam Masjid Qiblatain yang sangat indah.-Tomy Gutomo-Media Center Haji

Salah satu masjid bersejarah yang wajib dikunjungi jamaah haji dan umrah di Madinah adalah Masjid Qiblatain. Letaknya 7 km di sebelah timur laut Masjid Nabawi

---

Saat dibangun, masjid ini dinamakan Masjid Bani Salamah. Memang dulunya ini rumah Bani Salamah. Kemudian berubah menjadi Masjid Qiblatain karena sejarah perubahan kiblat di zaman Rasulullah. 

Masjid Qiblatain memiliki dua kiblat. Qiblatain artinya dua kiblat. Kiblat pertama yang menghadap ke Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis (Palestina). Dan kiblat kedua menghadap ke Kakbah di Masjidilharam, Makkah.

Masjid ini dibangun oleh Sawad bin Ghanam bin Kaab pada tahun kedua hijriah, tempat ini secara historis menjadi penting bagi umat Islam karena di sanalah turunnya wahyu Alquran kepada Nabi Muhammad untuk mengubah arah kiblat.

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (22): Mahasiswa Indonesia di Universitas Islam Madinah Dapat Jatah Naik Haji 5 Tahun Sekali

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (21): Sewa Sepeda Listrik di Madinah, Hemat Ongkos Taksi

Menurut Prof Dr H Aswadi MAg, konsultan ibadah PPIH Daker Madinah, hal itu terjadi pada bulan Syaban. Saat itu Nabi Muhammad SAW memimpin para sahabatnya saat salat duhur. Kemudian diturunkan wahyu untuk menghadap ke arah Kakbah. 

"Karena itu merupakan perintah langsung di rakaat kedua atau dua rakaat bagian yang kedua. Dan langsung baginda Rasul itu mengalihkan kiblatnya itu dari Baitul Maqdis ke Kakbah Baitullah.  Ini kemudian diikuti oleh semua jamaah," kata guru besar UIN Sunan Ampel ini.

Ada perbedaan pendapat mengenai waktu perpindahan arah kiblat tersebut. peristiwa itu terjadi tahun ke-2 Hijriah. Jadi, sebagian mufassir menyatakan bahwa itu terjadi di bulan Syaban. 

"Ada yang mengatakan di bulan Rajab. Ada yang mengatakan itu adalah hari Senin. Ada yang mengatakan itu hari Selasa. Ada yang mengatakan salat zuhur, ada yang mengatakan salat Asar," ujar Aswadi.

Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Fathul Bari menyatakan bahwa itu terjadi saat salat duhur. “Pendapat yang paling tepat adalah salat yang dikerjakan di Bani Salamah pada saat meninggalnya Bisyr bin Barra' bin Ma’rur adalah salat duhur. Sedangkan, salat yang pertama kali dikerjakan di Masjid Nabawi dengan menghadap Kakbah adalah salat asar," ujarnya.

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (20): Mengecek Arah Kiblat saat Rashdul Kiblat

BACA JUGA:Laporan Haji 2024 (19): Ustaz WNI di Masjid Nabawi Dinantikan Setiap Hari oleh Jamaah Haji Indonesia di Pintu 19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: