Maskapai Lirik Kecerdasan Buatan, Pilot Lebih Butuh Asisten Kecerdasan
KOKPIT AIRBUS A350-900 Leipzig dipamerkan di Munich International Airport, 25 April 2025. Pengendali pesawat itu sudah semakin canggih.-LUKAS BARTH-AFP-
Selain itu, yang juga digagas adalah penggunaan peranti pengenalan wajah di bandara. Demi keamanan. "Tetapi semua ini memerlukan koordinasi dan sinkronisasi data yang sangat besar. Ini yang masih kurang dan harus dikembangkan,’’ timpal Bouchard.
BOEING 787 DREAMLINER milik maskapai Juneyao Airlines bersiap mendarat di Bandara Internasional Pudong, Shanghai.-Agence France-Presse-
BACA JUGA : Kecerdasan Buatan Munculkan Kekhawatiran, Manusia akan Punah…?
AI, tentu saja, bisa ditanamkan dalam pesawat modern. Terutama dengan sistem kontrol dan diagnosis data mandiri secara canggih.
Tetapi, dalam hal mengemudikan pesawat, para pengelola maskapai masih sepakat. Bahwa mereka tidak akan menyerahkan hal penting itu kepada algoritma AI.
"Manusia tetap harus bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan,’’ kata CEO Thales Patrice Caine, pada Maret 2024.
’’Alih-alih kecerdasan buatan, pilot lebih suka asisten kecerdasan. Yakni, kecerdasan yang membantu manusia,’’ katanya. (Doan Widhiandono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: