Makna di Balik Bubur Sengkolo yang Jadi Tradisi Suku Jawa

Makna di Balik Bubur Sengkolo yang Jadi Tradisi Suku Jawa

Bubur sengkolo jadi simbol doa dan pengharapan serta tolak bala bagi masyarakat suku Jawa yang selalu hadir di acara selametan atau tasyakuran. --Kaskus

Terdapat mitologi Jawa yang menyebutkan bahwa bubur putih merupakan simbol bibit dari ayah dan bubur merah merupakan simbol bibit dari ibu. Saat disatukan dalam satu wadah, maka ada simbol penyatuan dan hadirnya manusia baru.

Awal perjalanan manusia terbentuk dan akan menjalani hidupnya ke dunia. Seolah dikatakan kalau bubur merah putih melambangkan siklus kehidupan manusia di dunia. Banyak sekali simbol dari makanan yang hadir dalam acara-acara tradisi budaya suku Jawa.

Apalagi bubur sengkolo atau bubur merah putih. Secara turun temurun, bubur sengkolo senantiasa hadir dalam acara-acara yang tak lepas dari harapan dan doa untuk bisa senantiasa dalam kondisi selamat di dunia maupun di akhirat.

Kalau orang Jawa bilang “nenuwun marang gusti pangeran”. Bisa jadi ada berbagai sudut pandang lain terkait simbol dan makna bubur merah putih ini dan pastinya menambah kekayaan tradisi masyarakat kita. (*)

Artikel ini ditulis oleh Meila Rizqya Putri Yosenda, mahasiswa Universitas Airlangga (Unair), peserta magang di Harian Disway. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: