Euro 2024, Pan-Eropa, dan Naturalisasi

Euro 2024, Pan-Eropa, dan Naturalisasi

ILUSTRASI Piala Eropa atau Euro 2024, Pan-Eropa, dan naturalisasi pemain sepak bola.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

UPAYA untuk menyatukan Eropa menjadi satu entitas politik yang utuh sudah sering dilakukan dengan berbagai cara. Namun, sangat tidak mudah, kalau bukan mustahil, menyatukan Benua Biru menjadi satu kesatuan dalam pan-Eropa.

Gerakan penyatuan semacam itu sudah banyak dilakukan di berbagai wilayah dan selalu gagal. Pan-Islamisme selalu gagal. Pan-Arabisme hanya menjadi impian dan berantakan di tengah jalan.

Orang-orang kuat pada zamannya, seperti Gamal Abdel Naser dari Mesir, menggagas persatuan negara-negara Arab berdasar nasionalisme Arab, tetapi gagal total.

BACA JUGA: Pertempuran David vs Goliath: Georgia Tantang Spanyol di 16 Besar Euro 2024!

BACA JUGA: Cobaan Timnas Inggris : Gordon Jatuh dari Sepeda, Foden Pulang Urus Bayi! Southgate Ketar-Ketir Jelang 16 Besar Euro 2024!

Seluruh jazirah Arab relatif homogen karena mayoritas Islam dan berbicara dengan bahasa yang sama, bahasa Arab. Toh, mereka enggan bersatu dalam sebuah serikat berdasar identitas nasionalisme Arab.

Kemudian, muncul gagasan menyatukan seluruh Arab berdasar identitas Islam, pan-Islamisme. Ide itu diawali oleh gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir oleh Hasan Al Banna yang kemudian meluas ke banyak negara Arab. Pemerintahan diktatorial di negara-negara Arab menolak. Ide itu pun layu sebelum berkembang.

Gagasan yang sama muncul di tempat lain, termasuk Eropa. Penyatuan pernah dilakukan dengan paksa melalui kekerasan dan ideologi. Namun, eksperiman politik itu pun ambruk dan tidak bisa bertahan lebih dari setengah abad.

BACA JUGA: Jadwal Lengkap16 Besar Euro 2024: Georgia Ukir Sejarah!

BACA JUGA: Tiru Indonesia, Pelatih Malaysia: Kami Harus Naturalisasi!

Komunisme di Uni Soviet dan Yugoslavia terbentuk melalui teror dan pemaksaan. Namun, pada akhirnya pun ambruk pecah berkeping-keping menjadi negara-negara kecil.

Tidak mudah menyatukan Eropa. Dari dulu sampai sekarang Eropa terpecah-pecah-pecah oleh suku-suku bangsa kecil-kecil dengan ratusan bahasa yang berbeda. Menjadikan Eropa sebagai entitas yang bersatu di bawah pan-Eropa adalah impian lama yang sulit terealisasi.

Di panggung sejarah Eropa telah muncul orang-orang kuat yang ingin menyatukan Eropa menjadi satu. Tidak cukup dengan negosiasi politik yang damai, tapi dengan kekerasan dan peperangan.

BACA JUGA: Georgia Cetak Sejarah Lolos ke 16 Besar Euro 2024, Kvaratskhelia: Hari Terindah Bagi Seluruh Negeri!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: