Ketua PBNU Kunjungi Tanah Rencong: Sebut Aceh Harus Jadi Serambi Terdepan Indonesia

Ketua PBNU Kunjungi Tanah Rencong: Sebut Aceh Harus Jadi Serambi Terdepan Indonesia

Ketua PBNU berbicara tentang pentingnya Provinsi Aceh terhadap ekonomi dan perthanan nasional-LTN PBNU-

BANDA ACEH, HARIAN DISWAY — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengunjungi Banda ACEH pada Minggu, 30 Juli 2024.

Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri silaturahmi dengan Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), di Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan tantangan ekonomi global yang akan dihadapi Indonesia akan semakin kompleks. 

Ekonomi mulai bergeser dan akan segera dikuasai oleh negara-negara yang berada di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

BACA JUGA:PBNU Gelar Halaqah Sikapi Fatwa MUI Terkait Salam Lintas Agama

“Ekonomi nanti akan dirajai Samudra Pasifik dan Hindia. Karena nanti kita lihat frekuensi ekonomi segera meningkat, mulai Afrika, Timur Tengah, Indonesia dan sebagainya masuknya melalui Samudra Pasifik dan Hindia,” kata pria yang akrab disapa Gus Yahya ini. 

Menurut Gus Yahya, masa depan ada di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Gus Yahya lantas bercerita ketika tahun 2016 dirinya menjadi satu-satunya tokoh ormas yang diundang menjadi bagian dari komite Indo Pasifik di Inggris.

Pada saat itu, dinamika strategis Samudra Hindia dan Pasifik termasuk lalu lintas ekonomi mulai dibicarakan dengan serius oleh para diplomat senior yang ada di komite itu.

BACA JUGA:Gus Yahya Paparkan Alasan PBNU Terima Izin Tambang dari Pemerintah: Butuh Uang Untuk Organisasi

“Di Samudra Pasifik ada persentuhan Filipina, Papua dan sebagainya. Tapi Samudra Hindia, kita tahu yang ada di garis paling depan adalah Aceh,” ujar Gus Yahya.

Karenanya, saat berkunjung ke Aceh ini, Gus Yahya juga sempat menyampaikan ke Penjabat Gubernur Aceh agar bisa mengupayakan menjadikan Aceh sebagai serambinya Indonesia.

“Kalau sekarang dikenal sebagai serambi Mekah. Kita harus berjuang supaya Aceh sungguh berfungsi sebagai serambi Indonesia,” kata Gus Yahya.

Kenapa serambi Indonesia, karena Aceh berada di garis paling depan dan menjadi benteng sekaligus pintu utama ekonomi Indonesia.

Bahkan dulu Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) pernah sangat ngotot untuk membangun pelabuhan terbuka di Sabang, Aceh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: